Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 14 Desember 2021 | 12:33 WIB
Ilustrasi gempa bumi. [Antara]

SuaraJogja.id - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 guncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Beberapa jam sebelumnya, Yogyakarta juga diguncang gempa hingga dua kali.

Diketahui gempa besar mengguncang Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021). Gempa terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.

Berdasarkan rilisan BMKG lokasi gempa berada pada 7.59 LS, 122.26 BT dengan kedalaman 12 kilometer.

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku, NTB, NTT, Sulawesi Selatan serta Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Magnitudo Cuma 4,8, Mengapa Gempa Yogyakarta Terasa Sangat Kuat?

Beberapa jam sebelum gempa mengguncang Larantuka, diketahui dari catatan BMKG gempa juga menimpa Yogyakarta, tepatnya di wilayah Bantul dan Gunungkidul.

Gempa pertama terjadi pada Selasa dini hari tepatnya pukul 00.57 WIB dengan magnitudo 3,1 yang berlokasi di 115 km Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 8 kilometer.

Gempa kembali mengguncang wilayah Yogyakarta tepatnya di Bantul Selasa pagi sekitar pukul 07.58 WIB yang berlokasi 7.94 LS, 110.46 BT atau sekitar 12 kilometer Tenggara Bantul dengan kedalaman 18 kilometer.

Warga Larantuka Berlarian

Sementara itu akibat guncangan gempa besar di Larantuka sejumlah bangunan bergoyang dan warga setempat berlarian histeris ke jalanan.

Baca Juga: Pusat Gempa Yogyakarta Pagi Ini Berdekatan dengan Titik Gempa Besar 1943

Tika (25), salah satu warga Larantuka merasakan getaran gempa yang sangat kencang.

Ia yang berada di halaman kantornya, langsung ikut berlari ke luar lantaran melihat bangunan yang ikut goyang. Para pegawai di kantornya pun langsung berlarian keluar gedung.

"Saya di halaman kantor, lagi mau keluar kantor. Orang pada teriak gempa. Sampai bangunan semua goyang, kami lari ke depan jalan," ujar Tika kepada Suara.com.

Getaran gempa juga dirasakan di desa Waiburak, Adonara, Flores Timur, NTT.

Budi salah satu warga Desa Waiburak juga merasakan getaran gempa.

"Awalnya lihat bangunan di aula goyang sekali, terus semua pada lari keluar. Awalnya pelan-pelan, lama-lama gempanya makin kuat," kata Budi.

Load More