SuaraJogja.id - Dipercaya memiliki kesaktian untuk mendatangkan jodoh, sebuah pohon di Sukoharjo, Jawa Tengah, dijuluki sebagai pohon jodoh. Lokasi pohon itu berada di Pesanggrahan Langenharjo di Kecamatan Grogol.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com--jaringan Suara.com--dari unggahan Instagram pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro atau biasa dipanggil Kanjeng Nuky, pohon itu bernama Pohon Sulastri.
Karena kesaktian dari pohon tersebut, ada pula yang menyebut sebagai pohon jodoh. Lalu, bagaimana asal usulnya pohon tersebut dipercaya bisa mendatangkan jodoh?
Menurut Kanjeng Nuky yang mengulas informasi tentang Pesanggrahan Langenharjo Sukoharjo, dahulu ada abdi dalem yang bernama Sulastri yang mengeluhkan kepada Pakubuwono IX karena belum menemukan jodoh juga.
Lalu, Sulastri diminta untuk mendatangi Pesanggrahan Langenharjo dan mengambil daun yang jatuh dari pohon yang berada di situ.
“Kemudian memerintahkan pergi ke sebuah pohon yg berada di kawasan Pesanggrahan Langenharjo ini. Di bawah pohon ini, ia diminta jika ada beberapa daun yang jatuh terlentang dan tengkurap supaya diambil sepasang dan disatukan. Sulastri diminta mendekap sepasang daun itu telah disatukan itu dibawah pohon,” tulis Kanjeng Nuky.
Sembari mendekap daun tersebut, Sulastri diminta untuk berdoa memohon kepada Tuhan agar segera mendapatkan pendamping hidup. Di kemudian hari Sulastri pun mendapat jodohnya. “Oleh Sinuhun PB X pohon yang mempunyai nama latin Calophyllum soulatri ini mempromosikan sebagai pohon yang membawa kemesraan dan kebahagiaan rumah tangga,” tambah dia.
Kanjeng Nuky menyebutkan, mitos daun jodoh di Pesanggrahan Langenharjo Sukoharjo masih dipercaya hingga sekarang.
Bukan hanya pohon jodoh, di pesanggrahan ini juga terdapat sumber mata air yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Hal ini dikarenakan mata air tersebut mengandung belerang.
Baca Juga: Datang ke Nikahan Teman, Wanita Ini Malah Dapat Jodoh Adik Pengantin
“Pesanggrahan yang berada di bibir sungai Bengawan Solo ini mempunyai kekhasan pada adanya sumber air belerang yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Hingga kemudian Sinuhun membuat pembatas antara bagian Pesanggrahan inti dengan sumber air tersebut supaya keberadaan air belerang tersebut bisa dipakai oleh masyarakat warga Solo,” urai dia.
Sebagai informasi, dikutip dari portal resmi Kemdikbud, Pesanggrahan Langenharjo di Sukoharjo ini termasuk dalam cagar budaya yang didirikan pada masa Pakubuwono IX pada 1980. Kemudian diperluas pada era PB X. Pesanggrahan ini digunakan sebagai tempat untuk meditasi di bangunan sanggar pamujaan. Bangunan ini memiliki dua lantai dan dilengkapi dengan sumur dan kamar mandi.
Berita Terkait
-
Datang ke Nikahan Teman, Wanita Ini Malah Dapat Jodoh Adik Pengantin
-
Kumpulan Doa Meminta Jodoh dan Amalan Mempercepat Datangnya Sang Belahan Jiwa
-
Bahagia Milik Semua Orang
-
Tak Terima Dicerai, Pria di Sukoharjo Nekat Bakar Motor dan Racuni Keluarga Istri
-
Geger Penemuan Jasad di Sukoharjo, Ternyata Korban Kecelakaan, Ini Kronologinya
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI