SuaraJogja.id - Tiga seniman video mapping asal Indonesia dalam Tokyo Light Festival 2021. Kemenangan tiga seniman Indonesia itu diumumkan di Meiji Jingu Gaien Tokyo, menurut keterangan KBRI Tokyo seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/12/2021).
Tiga seniman video mapping Indonesia itu adalah Fadjar Kurnia, Rafico Lingga Adiyoga dan Muhammad Fahry Aziz yang tergabung dalam studio The Fox, The Folks asal Bandung.
Selain menjadi juara pertama (grand prize), mereka juga memenangi kategori audience award.
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyambut gembira kemenangan tiga seniman muda digital Indonesia itu.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Pemprov DKI Jakarta Gelar Video Mapping di Monas
"Selamat kepada The Fox, The Folks, kami sangat bangga atas prestasi gemilang di tengah pandemi COVID-19 ini, di mana anak muda Indonesia bisa berkreasi dan diakui oleh dunia internasional," kata Dubes Heri.
"Melalui karyanya yang spektakuler dan memenangkan kompetisi ini, mereka telah membawa harum nama Indonesia," lanjutnya.
Dubes Heri berharap kemenangan itu juga dapat meningkatkan kolaborasi antara seniman Indonesia dan Jepang.
Salah satu seniman, Fadjar Kurnia, melalui pesan singkat kepada KBRI Tokyo menyampaikan rasa syukur atas lolosnya karya seninya menjadi pemenang di ajang internasional itu.
"Kami sangat senang sekali dan tidak pernah menyangka akan menang. Apalagi jika melihat saingan dari negara-negara lainnya yang karyanya juga tidak kalah bagus. Sampai saat nama kami disebutkan pun kami masih tidak bisa percaya dan tidak bisa berkata apa-apa. Kami persembahkan kemenangan ini untuk Indonesia. Terima kasih atas dukungan semua pihak," ujar Fadjar.
Baca Juga: Ramaikan Hari Sumpah Pemuda, Katedral Jakarta Gelar Video Mapping
Senada dengan Fadjar, Rafiko Lingga dan Muhammad Fahry Aziz menyampaikan rasa senang dan bangga atas kemenangan tim The Fox, The Folks Indonesia dan berharap kemenangan itu dapat menginspirasi anak muda Indonesia.
Tokyo Light Festival adalah kompetisi seni pemetaan proyeksi yang memadukan penataan cahaya dan suara dalam sebuah karya seni unik yang dinilai secara ketat oleh panel ahli berskala Internasional.
Kompetisi itu dibuka sejak 1 Juli 2021 hingga 24 Sept 202 dan diikuti 246 peserta dari 54 negara.
Berita Terkait
-
Profil Christine Ay Tjoe: Seniman Indonesia yang Karyanya Terjual Rp 34,7 Miliar di Sothebys Singapore
-
Sambut Tahun Baru 2025, Monas Tampilkan Atraksi Video Mapping hingga Air Mancur Menari
-
Keren! Ada Pertunjukan Video Mapping di Stasiun MRT Bundaran HI
-
Meriahkan Tahun Baru dengan Gelar Giant Bottle Video Mapping serta Launching Label Desain Baru
-
Semarak Perayaan Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan