SuaraJogja.id - Kampung Langenastran, Kalurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Jogja diinisiasi menjadi kampung digital oleh Bank BPD DIY. Ada sekitar 50 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diajarkan bertransaksi secara non tunai.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad menyampaikan, pencanangan ini merupakan rangkaian dari ulang tahun BPD DIY ke-60. Juga upaya merealisasikan pembayaran melalui Quick Response (QR) sesuai instruksi Bank Indonesia (BI).
"Kemudian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), guna mendorong pemberdayaan ekonomi melalui penyaluran kredit kepada masyarakat," ujarnya di sela-sela peresmian kampung digital Langenastran, Sabtu (18/12/2021) malam.
Masih memperingati hari jadi yang ke-60, dia memberi tugas kepada karyawannya untuk digiplan. Sebanyak 1656 karyawan harus melakukan transaksi, nglarisi, dan edukasi mitra-mitranya.
"Karyawan kami ditugasi untuk membuat digiplan, bagaimana menyiapkan pemberdayaan masyarakat melalui digitalisasi. Setelah digiplan, kami melakukan digishop, semua karyawan melakukan transaksi dan nglarisi mitra-mitra kami, termasuk transaksi dan edukasi," terangnya.
Dengan demikian, dari sisi literasi sudah meningkat jadi inklusi keuangan. Artinya, masyarakat diajak mengakses sistem perbankan.
"Setelah digishop, kami ada digiarmy, seluruh karyawan harus merekrut para pedagang (merchant) untuk jadi mitra BPD DIY. Pertama, mitra dari sistem pembayaran termasuk penyaluran kredit-kredit lunak," ujarnya.
Adapun tantangan setelah merekrut merchant, lalu memastikan transaksi digitalnya itu berjalan dengan baik. Tentu ekosistemnya harus dibentuk terlebih dahulu.
"Untuk itu di sini kami memberi edukasi inklusi keuangan untuk akses sistem pembayaran, pembiayaan sekaligus kepada masyarakat untuk transaksi," imbuhnya.
Baca Juga: Rentan Terpapar Omicron, DIY Kebut Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
Lanjutnya, transaksi tidak hanya dari mitra BPD DIY tetapi juga turunan dari mitra. Pihaknya pun menyediakan agen bank di Kampung Langenastran.
"Dari agen mereka bisa melakukan mini ATM, mulai dari membuka rekening sampai bisa proses transaksi-transaksi dasar di perbankan," katanya.
Ardianto Setyojati, pengelola food court dan pasar langenastran menambahkan, pada tahap awal ini pihaknya bekerja sama dengan BPD DIY. Alasan Langenastran jadi kampung digital karena ada potensi UMKM seperti pasar pagi dan pasar sore langenastran.
"Kemudian kami punya inisiatif untuk bisa bertahan di era ke depan harus beradaptasi dengan digitalisasi. Semua transaksi akan dilakukan secara non tunai," kata Ardianto.
Semua pelaku UMKM sudah menggunakan QRIS (QR Standar Indonesia). Selain itu, juga sudah ada Shopee Food yang masuk.
Menurutnya, para pelaku UMKM mengaku antusias terkait digitalisasi ini. Meskipun demikian, dia butuh waktu tiga bulan untuk memberi edukasi tentang penggunaan QRIS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu