SuaraJogja.id - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati tidak menampik ada sejumlah kendala yang membuat program vaksinasi Covid-19 saat ini melambat. Mulai dari ada masyarakat yang masih enggan menerima vaksin hingga aksesibilitas terbatas di sejumlah lokasi.
"Kalau dilihat memang kita kan semakin melambat ya untuk itu (program vaksinasi) karena memang kita tinggal kalau orang Jawa 'gresek-gresek' dari yang tidak mau," kata Baning saat dikonfirmasi awak media, Minggu (19/12/2021).
Ada pula, kata Baning kendala terkait dengan pendataan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Hal itu diakibatkan oleh belum masuknya data ke dalam Primary Care (PCare) tentang vaksinasi Covid-19 atau ke PeduliLindungi.
"Kami masih melihat ada beberapa data itu adalah karena belum masuk di dalam PCare atau PeduliLindungi. Jadi masih ada yang sudah divaksin tetapi datanya belum masuk. Ini sambil bergerak kita juga mengecek lagi," ujarnya.
Baning meminta masyarakat Kulon Progo yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 namun belum mendapatkan sertifikat atau datanya masih tertulis belum untuk segera melaporkan. Agar nantinya dari Dinas Kesehatan (Dinkes) atau Satgas Covid-19 setempat bisa melakukan pengecekan kembali.
"Jadi sekitar itu (data yang belum masuk) perkiraan saya ada lima persen lebih yang sebenarnya sudah divaksin tapi datanya belum masuk dan ini kalau masyarakat ngga lapor kami juga agak kesulitan untuk ngecek," terangnya.
Selain itu, Baning mengatakan juga sudah melakukan berbagai upaya untuk kembali bisa mempercepat program vaksinasi Covid-19 di wilayahnya. Termasuk salah satunya mengenai perubahan kegiatan vaksin yang sebelumnya hanya di sentra vaksinasi menjadi vaksinasi ketuk pintu atau door to door.
Hal itu diakui Baning merupakan hasil dari evaluasi di lapangan. Diketahui bahwa beberapa warga yang belum menerima vaksin itu akibat kesulitan akses.
"Kesulitan akses ini pertama adalah waktu karena vaksinasi kita harinya siang, mungkin dia siang tidak bisa. Kedua adalah karena akses untuk transportasi, ketiga adalah akses karena adanya disabilitas," tuturnya.
Baca Juga: Dinpar Kulon Progo Minta Kebijakan Ganjil Genap Akses Wisata Saat Wabah Dipertimbangkan
"Sehingga dengan demikian maka orang-orang yang tidak bisa datang ke sentra vaksinasi kita mencoba kunjungi ke rumah masing-masing," sambungnya.
Door to door itu juga yang membuat pergerakan vaksinasi Covid-19 kemudian lebih lambat bertambah. Pasalnya dari satu tim diturunkan rata-rata hanya bisa menyelesaikan 20-30 sasaran dalam sehari untuk mobile.
"Relatifnya kalau dari prosentase memang dari lansia yang belum ya. Masih banyak lansia, lebih banyak lansia (yang belum vaksin) daripada remaja atau usia produktif," ucapnya.
Baning menekankan dalam pelaksanaan vaksiansi pihaknya menyasar semua orang yang berdomisili di Kulon Progo. Namun ada data yang kemudian digunakan dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) adalah orang yang memiliki KTP Kulon Progo.
"Jadi ada sedikit mungkin perbedaan tapi yang pasti kita yakinkan kepada perangkat desa setempat pak dukuh, lurah, pastikan semua warga yang tinggal di wilayahnya di data siapa yang belum divaksin, entah dia KTP Kulon Progo domisili tapi dia ada di sana dia menjadi sasaran kita," tandasnya.
Merujuk data dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo hingga Sabtu (18/12/2021), capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama setelah penambahan sasaran mencapai 299.758 atau sekitar 79,3 persen. Sedangkan, untuk dosis kedua mencapai 262.937 atau sekitar 69,5 persen.
Berita Terkait
-
Asyik, Warga Dapat Ikan Gratis Usai Disuntik Vaksin Covid-19
-
Sekolah-sekolah di Balikpapan Dipersilahkan Mengajukan Diri Jika Mau Gelar Vaksinasi Anak
-
Untuk Ibu Hamil di Balikpapan, Vaksinasi Covid-19 akan Digelar Bertepatan dengan Hari Ibu
-
Capaian Vaksinasi di Riau Tinggi, Data Kemenkes Dipertanyakan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya