SuaraJogja.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta memastikan seluruh rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 tetap menjaga komitmen untuk menyediakan 30 persen tempat tidur perawatan bagi pasien COVID-19 sebagai antisipasi potensi meningkatnya kasus.
“Kesepakatan penyediaan 30 persen kapasitas tempat tidur untuk penanganan COVID-19 tetap menjadi komitmen bersama dari seluruh rumah sakit (RS) rujukan di Yogyakarta sampai sekarang,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dikutip dari Antara, Senin (20/12/2021).
Namun demikian, lanjut Heroe, rumah sakit yang sudah mengalihkan penggunaan tempat tidur tersebut untuk penanganan pasien lain akibat kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta yang cukup landai.
Saat ini, rata-rata bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan pasien COVID-19 baik perawatan untuk perawatan kritis dan isolasi hanya sekitar 3-4 persen.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta vs PSMS Medan, Ansyari Lubis: Bak Partai Final
“Penggunaan tempat tidur perawatan pasien semakin rendah. Makanya, rumah sakit mengalihkan penggunaan tempat tidur tersebut untuk penanganan pasien lain,” katanya.
Namun demikian, Heroe memastikan, rumah sakit akan cepat menambah jumlah tempat tidur jika pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit kembali naik akibat terdeteksinya pasien terpapar varian Omicron di Indonesia.
“Kami terus melihat bagaimana perkembangan kasus di Yogyakarta dari hari ke hari. Varian baru tersebut memang dikabarkan menyebar dengan cepat namun tidak meningkatkan keparahan infeksi,” katanya.
Selain kesiapan rumah sakit rujukan, Heroe juga memastikan dua selter penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta juga siap menampung pasien meski satu selter yaitu di Rumah Susun Bener untuk saat ini tidak aktif.
“Selter di Rusun Bener tidak dilengkapi petugas kesehatan. Tetapi sewaktu-waktu dibutuhkan bisa dioperasionalkan kembali,” katanya.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta vs PSMS Medan, Seto Nurdiantoro Waspadai Motivasi Lawan
Ia juga meminta wilayah untuk bersiap mengaktifkan kembali selter isolasi mandiri di kampung ketika ada kenaikan kasus.
Berita Terkait
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Dokter Biadab! Bius Pasien Lalu Rudapaksa, Amarah Publik Memuncak!
-
Dokter Residensi Bandung Perkosa Pasien: Visum Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Menyimak Daya Pikat Sedan Murah Suzuki: Mesin Sekaliber Swift, Harga Setara Brio RS Bekas
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa