SuaraJogja.id - Pemkab Sleman meminta Pemda DIY ikut mengambil tindakan menyikapi harga minyak goreng yang hingga kini masih tinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman Nia Astuti mengatakan, lewat hasil pantauan bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru, diketahui ketersediaan terpantau cukup.
"Dinamika belanja masyarakat terkendali. Artinya, tidak ada panic buying," kata Nia, kala dihubungi, Rabu (22/12/2021).
Kendati demikian, ada tiga komoditas di Kabupaten Sleman yang harganya masih tinggi. Antara lain telur ayam, cabai rawit merah, minyak goreng.
Memiliki harga eceran tertinggi Rp13.000/ liter, saat ini harga minyak goreng masih Rp19.800/liter.
"Tingginya harga minyak goreng dipicu oleh kenaikan crude palm oil (CPO). Selain itu, banyak produk sawit yang dialihkan untuk biodesel. Sehingga ketersediaan minyak goreng di pasaran berkurang," ungkap dia.
Lewat pantauan Pemkab Sleman di tingkat supplier, diketahui pula bahwa ada penurunan suplai minyak goreng dari produsen sebesar 40%.
"Soal harga minyak ini, kami sudah kirim surat ke Disperindag DIY," ujar Nia.
Hal itu ia lakukan, mengingat pihaknya cukup khawatir dengan tingginya harga minyak goreng yang tak kunjung turun. Di lain sisi, harga minyak goreng tidak bisa dikendalikan oleh level daerah.
Baca Juga: Gantikan Dokter Gadungan, PSS Sleman Akhirnya Punya Dokter Tim yang Baru
"Kami berharap segera ada intervensi dari Pemerintah Pusat maupun Pemda DIY, agar dapat mengendalikan harga minyak goreng di pasaran," terangnya.
Selain minyak goreng, telur ayam yang sebelumnya Rp21.000 atau Rp22.000 per Kilogram (Kg), saat ini dibanderol Rp27 ribu/Kg.
Harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp30.000/Kg kini mencapai Rp82.000/Kg.
"Harga telur ayam dan cabai rawit merah cenderung dipengaruhi faktor ketersediaan, musim, cuaca," terangnya.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyatakan, hasil pantauan stok pangan akan menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah, untuk melakukan langkah - langkah antisipasi terjadinya kelangkaan stok maupun tingginya harga bahan pokok.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas