Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 23 Desember 2021 | 11:16 WIB
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mewaspadai Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi masuk Indonesia. Terlebih semenjak adanya petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara yang dinyatakan terpapar Omicron.

Pada saat yang bersamaan terungkap ada seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bantul yang sempat dikarantina di Wisma Atlet Kemayoran.

"Ada mantan pasien seorang PMI dikarantina di sana bebarengan dengan penemuan varian tersebut. Tapi orangnya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja, Rabu (22/12/2021).

Agus menyebut bahwa orang tersebut sampai saat ini belum kembali ke Bumi Projotamansari. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan swab terhadap orang itu sebagai kewaspadaan supaya tidak terjadi penyebaran Omicron.

Baca Juga: Tak Ada Penyekatan dan Putar Balik, Begini Skema Rekayasa Lalin Saat Nataru di Bantul

"Supaya tidak ada penyebaran, kami akan ambil sampelnya untuk dites whole genome sequencing (WGS). Tujuannya agar diketahui apakah tertular (Omicron) atau tidak meski sudah sembuh," tegasnya.

Bahkan tenaga kesehatan (nakes) sudah berkunjung ke tempat tinggalnya namun belum tiba di Bantul.

"Jadi kami sudah cari dia dia alamatnya tapi tidak ada di rumah," katanya.

Tidak hanya itu, apabila ada PMI yang masuk ke Bantul pasti akan dicek sesuai edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Di sisi lain, kekinian Bantul ada di zona kuning yang artinya tingkat penularan Covid-19 tergolong rendah. Namun, masih ada dua wilayah zona oranye.

Baca Juga: Omicron Masuk ke Indonesia, Bantul Tak Akan Lockdown Saat Natal dan Tahun Baru

"Memang masih ada dua wilayah yang masuk zona oranye tapi banyak juga per kapanewon yang zona hijau," katanya.

Terkait positive rate saat ini berada di persentase 0,27 persen dari 100 yang telah diperiksa. Menurutnya, ini adalah suatu hal menggembirakan karena perkembangan kasus corona sangat terkendali, tidak ada penyebaran yang signifijan.

"Kondisi sekarang tentunya jauh lebih balik jika dibanding saat terjadi penularan varian delta yang mana positive rate sampai 40 persen," imbuhnya. 

Load More