SuaraJogja.id - Pertamina resmi menaikkan harga gas LPG non subsidi. Kenaikan ini yang pertama sejak 2017.
Distributor gas LPG non subsidi CV. Sido Rahayu di Jalan Bhayangkara No.66, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Jogja Endah Mawardi, karyawan, menuturkan bahwa kenaikan LPG non subsidi sudah sejak Minggu (26/12/2021) kemarin. Besaran harga gas per kilonya untuk wilayah Kota Jogja Rp13.500.
"Dari Pertamina menaikkan harga untuk LPG non subsidi di Kota Jogja dan Sleman per kilo Rp13.500. Naiknya sejak Natal kemarin," kata Endah kala berbincang dengan SuaraJogja.id, Senin (27/12/2021).
Lebih lanjut ia memaparkan, harga gas LPG ukuran 5,5 kilogram semula Rp68.000 per tabung kini naik menjadi Rp78.000. Untuk LPG ukuran 12 kilogram juga meningkat drastis dari Rp142 ribu jadi Rp167 ribu per tabungnya.
Baca Juga: 6 Spot Menarik di Taman Sari Jogja, Cagar Budaya Sekaligus Tempat Wisata Sejarah
"Kenaikan harganya cukup tajam," ujarnya.
Menurutnya, hal ini membuat banyak pelanggan mengeluh namun tetap ada yang membeli lantaran butuh. Rata-rata yang membeli adalah rumah makan dan industri.
"Kalau di sini kebanyakan yang membeli adalah toko bakpia. Mereka pakai gas yang ukuran 12 kilogram," ungkapnya.
Dalam sehari tokonya mampu menjual 12 sampai 13 tabung gas ukuran 12 kilogram. Sementara untuk ukuran 5,5 kilogram bisa terjual tiga tabung gas.
"Sehari bisa laku tiga tabung untuk yang 5,5 kilogram. Kalau yang 12 kilogram sehari bisa terjual 12-13 tabung, kalau sepi saja dalam sehari minimal bisa jual 9 tabung," terangnya.
Baca Juga: Libur Natal, PHRI DIY Ungkap Penyebab Okupansi Hotel di Jogja Malah Stagnan
Sebagai informasi, penyesuaian harga LPG non subsidi tersebut guna merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang tahun ini. Pada November lalu, harga CPA LPG mencapai US$ 847 per metrik ton. Harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
Ihwal nilai penyesuaian harga LPG non subsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen antara Rp1.600-Rp2.600 per kilonya. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan harga yang adil antar daerah.
Berita Terkait
-
Proyek Strategis Nasional Terminal LPG Bima Selesai, Perkuat Distribusi LPG untuk Masyarakat NTB
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Kawasan Padat Penduduk
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Gotong Royong Bangun Jargas, Solusi Kurangi Beban Subsidi Energi Lewat Optimalisasi Gas Domestik
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025