SuaraJogja.id - Kapolres Bantul AKBP Ihsan buka suara mengenai pernyataannya menanggapi tagar Yogya Tidak Aman yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.
Menurutnya, beberapa kicauan di media sosial kurang memahami secara keseluruhan terkait pernyataannya. Dia beranggapan jika Jogja tidak aman maka jumlah wisatawan yang datang hanya sedikit.
"Itu cara pandang dan berpikir yang sempit. Kalau memang Jogja enggak aman, tentunya tidak banyak wisatawan yang datang ke Malioboro atau Parangtritis," ungkapnya saat jumpa pers, Kamis (30/12/2021).
"Di jalan-jalan sekarang sudah macet dan bisa dilihat banyak kendaraan berpelat luar DIY. Cari hotel pun sudah banyak yang penuh," lanjutnya.
Baca Juga: Pelaku Klitih di Jakal Dicokok, Ini Tampang Tersangka dan Sajam yang Dipakai Menganiaya
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa polisi serius untuk memberangus kejahatan jalanan. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan terhadap 25 pelaku kejahatan jalanan pada Desember ini.
"Jadi saya pastikan bahwa Jogja dalam kondisi aman, Jogja tetap berhati nyaman," tegasnya.
Guna memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat di Bumi Projotamansari, selama ini jajarannya sudah mengedepankan langkah-langkah preemtif, preventif, dan represif kaitannya dengan kejahatan jalanan.
"Kami punya 'blue light patrol' yang selalu patroli setiap malam, bahkan saya pimpin sendiri. Kami juga ada tim ke sekolah-sekolah untuk razia kendaraan bagi pelajar maupun razia barang bawaan dan tas bersama dengan guru," katanya.
Sebelumnya, pernyataan Kapolres Bantul menjadi sorotan saat mengkaitkan Jogja aman dengan ramainya kawasan Malioboro dan Parangtritis.
Baca Juga: Klitih di DIY Terus Berulang Akibat Lemahnya Kontrol Sosial dan Pembiaran Budaya Kekerasan
Tak sedikit yang berpendapat bahwa pernyataan itu kurang pas. Mengingat kejahatan jalanan termasuk klitih tidak mungkin dilakukan di pusat keramaian seperti Malioboro.
Berita Terkait
-
Kasus Kejahatan Jalanan di Bantul Meningkat 90 Persen Dibanding 2020, 37 Pelaku Ditangkap
-
Akhir Tahun Bermunculan Klitih di Jogja, Wali Kota Minta Orang Tua Terlibat Penanganan
-
Kunjungan ke Kediaman Bahar bin Smith Disorot, Polda Jabar: Bukan Sowan Tapi Antar SPDP
-
Pelaku Klitih di Jakal Buat Celurit Sendiri, Wapres Respons Rencana Iwan Bule ke Singapura
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia