Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Kamis, 30 Desember 2021 | 21:24 WIB
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menggelar dialog dengan Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Bantul, Kamis (11/11/2021). - (SuaraJogja.id/HO-Humas Polres Bantul)

SuaraJogja.id - Kapolres Bantul AKBP Ihsan buka suara mengenai pernyataannya menanggapi tagar Yogya Tidak Aman yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

Menurutnya, beberapa kicauan di media sosial kurang memahami secara keseluruhan terkait pernyataannya. Dia beranggapan jika Jogja tidak aman maka jumlah wisatawan yang datang hanya sedikit.

"Itu cara pandang dan berpikir yang sempit. Kalau memang Jogja enggak aman, tentunya tidak banyak wisatawan yang datang ke Malioboro atau Parangtritis," ungkapnya saat jumpa pers, Kamis (30/12/2021).

"Di jalan-jalan sekarang sudah macet dan bisa dilihat banyak kendaraan berpelat luar DIY. Cari hotel pun sudah banyak yang penuh," lanjutnya.

Baca Juga: Pelaku Klitih di Jakal Dicokok, Ini Tampang Tersangka dan Sajam yang Dipakai Menganiaya

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa polisi serius untuk memberangus kejahatan jalanan. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan terhadap 25 pelaku kejahatan jalanan pada Desember ini.

"Jadi saya pastikan bahwa Jogja dalam kondisi aman, Jogja tetap berhati nyaman," tegasnya.

Guna memberi jaminan rasa aman kepada masyarakat di Bumi Projotamansari, selama ini jajarannya sudah mengedepankan langkah-langkah preemtif, preventif, dan represif kaitannya dengan kejahatan jalanan.

"Kami punya 'blue light patrol' yang selalu patroli setiap malam, bahkan saya pimpin sendiri. Kami juga ada tim ke sekolah-sekolah untuk razia kendaraan bagi pelajar maupun razia barang bawaan dan tas bersama dengan guru," katanya.

Sebelumnya, pernyataan Kapolres Bantul menjadi sorotan saat mengkaitkan Jogja aman dengan ramainya kawasan Malioboro dan Parangtritis.

Baca Juga: Klitih di DIY Terus Berulang Akibat Lemahnya Kontrol Sosial dan Pembiaran Budaya Kekerasan

Tak sedikit yang berpendapat bahwa pernyataan itu kurang pas. Mengingat kejahatan jalanan termasuk klitih tidak mungkin dilakukan di pusat keramaian seperti Malioboro. 

Load More