Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Jum'at, 31 Desember 2021 | 12:38 WIB
Gejala demam berdarah pada anak. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Gejala demam berdarah pada anak bisa sangat beragam. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang riskan menyerang saat musim hujan.

Indonesia bahkan menjadi negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2017, anak-anak berusia kurang dari 15 tahun paling rentan kena DBD.

Dalam beberapa kasus, penyakit yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius pada anak.

Oleh karena itu, mencegah DBD menjadi hal penting yang perlu dilakukan orangtua. Berikut ini gejala demam berdarah pada anak.

Baca Juga: Di Tengah Situasi Pandemi, Kewaspadaan Terhadap DBD Tak Boleh Lengah

Ilustrasi demam berdarah pada anak (Pixabay/victoria_borodinovia)

1. Demam
Gejala demam berdarah pada anak biasanya dimulai sekitar 4-10 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus. Gejala awal yang muncul biasanya demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius.

Demam bisa turun hingga 38 derajat Celsius selama 1 hari pada anak-anak, tapi kemudian naik lagi. Ketika demam sedang turun, bisa jadi itulah fase kritis karena berisiko mengalami DBD yang berat. Untuk itu perlu perhatian lebih di fase ini.

2. Problem Kulit
Gejala DBD pada anak yang cukup umum adalah munculnya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit. Namun, ruam dan bintik-bintik hanya bersifat sementara dan mungkin dapat segera hilang.

3. Perubahan Perilaku
Orangtua dapat mengenali gejala DBD pada anak dengan memerhatikan apakah ada perubahan perilaku. Misal jika anak tampak uring-uringan, mudah marah, sering menangis, atau nafsu makan menurun, orangtua wajib waspada. Segeralah cek apakah ada demam yang dialami anak.

4. Masalah Pencernaan
Anak mungkin mengeluh nyeri di perut bersamaan dengan mual, muntah, dan diare, yang bisa disalahartikan sebagai gejala gangguan pencernaan.

Baca Juga: Jenguk Korban Banjir Sintang, Menko PMK Minta Waspadai Demam Berdarah

Padahal problem itu bisa jadi tanda awal anak mengalami komplikasi karena DBD. Oleh karena itu orangtua perlu mengawasi secara ketat.

Load More