SuaraJogja.id - Gejala demam berdarah pada anak bisa sangat beragam. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang riskan menyerang saat musim hujan.
Indonesia bahkan menjadi negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2017, anak-anak berusia kurang dari 15 tahun paling rentan kena DBD.
Dalam beberapa kasus, penyakit yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius pada anak.
Oleh karena itu, mencegah DBD menjadi hal penting yang perlu dilakukan orangtua. Berikut ini gejala demam berdarah pada anak.
Baca Juga: Di Tengah Situasi Pandemi, Kewaspadaan Terhadap DBD Tak Boleh Lengah
1. Demam
Gejala demam berdarah pada anak biasanya dimulai sekitar 4-10 hari setelah digigit nyamuk pembawa virus. Gejala awal yang muncul biasanya demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius.
Demam bisa turun hingga 38 derajat Celsius selama 1 hari pada anak-anak, tapi kemudian naik lagi. Ketika demam sedang turun, bisa jadi itulah fase kritis karena berisiko mengalami DBD yang berat. Untuk itu perlu perhatian lebih di fase ini.
2. Problem Kulit
Gejala DBD pada anak yang cukup umum adalah munculnya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit. Namun, ruam dan bintik-bintik hanya bersifat sementara dan mungkin dapat segera hilang.
3. Perubahan Perilaku
Orangtua dapat mengenali gejala DBD pada anak dengan memerhatikan apakah ada perubahan perilaku. Misal jika anak tampak uring-uringan, mudah marah, sering menangis, atau nafsu makan menurun, orangtua wajib waspada. Segeralah cek apakah ada demam yang dialami anak.
4. Masalah Pencernaan
Anak mungkin mengeluh nyeri di perut bersamaan dengan mual, muntah, dan diare, yang bisa disalahartikan sebagai gejala gangguan pencernaan.
Baca Juga: Jenguk Korban Banjir Sintang, Menko PMK Minta Waspadai Demam Berdarah
Padahal problem itu bisa jadi tanda awal anak mengalami komplikasi karena DBD. Oleh karena itu orangtua perlu mengawasi secara ketat.
5. Ketidaknyamanan Fisik
Anak yang terkena DBD biasanya mengalami gejala seperti nyeri otot dan sendi, nyeri berdenyut-denyut di belakang mata, nyeri punggung, sakit kepala, dan sebagainya.
6. Pendarahan Ringan
Penurunan jumlah trombosit dalam tubuh dapat membuat anak mengalami pendarahan ringan, misal dari gusi atau hidung.
Hal ini karena virus dapat memperlambat laju pembekuan darah. Pada beberapa kasus yang parah dan jarang, pendarahan bisa terjadi di saluran pencernaan.
Fase Demam Berdarah
Ada beberapa gejala yang membedakan antara kasus demam berdarah pada anak dan orang dewasa pada fase kritis. Berikut penjelasannya.
1. Fase kritis
- Setelah dua-tujuh hari terserang demam, anak bisa memasuki fase kritis.
- Fase ini seringkali mengecoh, karena suhu tubuh menurun hingga 37 ÂșC sehingga anak dianggap sudah sembuh.
- Banyak pula anak yang sudah merasa bisa beraktivitas dan ceria kembali.
- Padahal, gejala demam berdarah (DBD) pada anak di fase ini justru berpotensi bahaya.
- Pada fase kritis, anak sangat berisiko mengalami kebocoran pembuluh atau plasma darah.
- Plasma darah yang bocor bisa menyebabkan kerusakan organ dan pendarahan hebat dalam tubuh.
- Gejala pendarahan di fase ini bisa ditandai dengan kondisi anak yang mengalami muntah, mimisan, atau nyeri perut yang parah.
- Segera bawa ke rumah sakit atau ke dokter apabila gejala DBD pada anak ini terjadi.
2. Fase Penyembuhan
- Setelah anak berhasil melewati fase kritis, ada beberapa gejala yang menunjukkan ia sudah sehat kembali.
- Gejala DBD pada anak di fase penyembuhan adalah kadar trombositnya sudah mulai kembali naik normal. Demam pada anak juga berangsur-angsur hilang.
- Kadang si kecil mungkin akan merasakan demam kembali. Namun orangtua tidak perlu terlalu khawatir, hal ini normal pada tahap penyembuhan demam berdarah.
- Pada fase penyembuhan, jumlah cairan di tubuh anak kemungkinan akan kembali normal secara perlahan pada 48-72 jam ke depan.
Pada kasus yang berat, DBD dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah, penumpukan cairan di rongga perut atau paru-paru, hingga perdarahan berat.
Itulah beberapa gejala demam berdarah pada anak yang dapat dikenali agar segera ditangani. Segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan ya!
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
-
Nyamuk Wolbachia: Solusi Terobosan dalam Perang Melawan DBD di Indonesia?
-
Tak Hanya 3M Plus, Ini Sederet Langkah Inovatif yang Juga Dilakukan untuk Mencegah & Tanggulangi DBD di Indonesia
-
Jangan Anggap Remeh! DBD Renggut 1.079 Nyawa di Indonesia, Bandung Terparah
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif