SuaraJogja.id - Pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen belum diizinkan di bantul. Pemkab Bantul akan memberikan izin tersebut untuk sekolah-sekolah setelah selesai menunggu hasil kajian epidemiologi dari ahli kesehatan guna memastikan keamanan dari penyebaran COVID-19.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu (5/1/2022), mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan Pemkab Bantul sudah mulai membuka pembelajaran tatap muka (PTM) secara bertahap menyusul cakupan vaksinasi COVID-19 yang sudah memenuhi syarat untuk belajar luar jaringan itu.
"Nanti akan kita lihat keamanan sekolah-sekolah yang ada di Bantul, kalau misalnya di situ sekitar sekolah pernah ada kluster tertentu, ya, nanti dulu. Makanya kita akan lihat dulu, kan ada kajiannya, kajian epidemiologi," katanya
Menurut dia, kajian epidemiologi terhadap risiko kasus COVID-19 di wilayah tertentu yang memahami adalah dokter, maupun pakar kesehatan atau tim Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dari Dinas Kesehatan.
Baca Juga: 1.300 Siswa dan Guru Dites PCR Paska Penerapan PTM 100 Persen, Arief: Semua Negatif
"Jadi nanti Pemda akan memperoleh rekomendasi, masukan dari bidang surveilans yang ada di Dinkes, kira-kira menurut ilmu kesehatan, kajian epidemiologi itu sudah berani tidak Bantul membuka PTM secara keseluruhan, atau yang terpilih saja," katanya.
Dia juga mengatakan, pelaksanaan PTM secara penuh 100 persen pun nantinya bisa saja diterapkan di sekolah-sekolah tertentu yang memang sudah aman, tetapi ada juga sekolah yang masih melaksanakan PTM secara terbatas atau tidak keseluruhan.
Bupati juga mengatakan, semua pihak terutama sekolah dan masyarakat menginginkan segera dilaksanakan PTM penuh, agar hilangnya masa pembelajaran (learning loss) tidak semakin berkepanjangan.
"Hilangnya pembelajaran secara berkepanjangan itu kita tidak ingin, makanya semua harus masuk sekolah, tetapi kapan itu, saya akan meminta lebih dulu pertimbangan tim surveilans COVID-19," katanya.
Bupati mengatakan, keputusan untuk membuka sekolah secara penuh dengan sistem PTM 100 persen diupayakan dapat diambil pada Januari 2022
Baca Juga: Omicron Mengancam, KPAI Sebut PTM 100 Persen di Sekolah Sangat Berisiko
"Kita targetkan bulan ini harus ada keputusan, supaya sekolah-sekolah itu tidak ragu-ragu, kalau dibuka ya buka, ditutup ya tutup, jadi jelas. Tidak buka tutup sehingga semua menjadi ragu-ragu," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
1.300 Siswa dan Guru Dites PCR Paska Penerapan PTM 100 Persen, Arief: Semua Negatif
-
Omicron Mengancam, KPAI Sebut PTM 100 Persen di Sekolah Sangat Berisiko
-
Pangandaran Mulai PTM 100 Persen Senin Pekan Depan
-
PTM di Bandar Lampung Dilaksanakan pada Februari
-
Catat Lur! Gibran Pastikan Gelar PTM 100 Persen di Solo Pekan Depan
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood