SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta melanjutkan skrining dan juga tes swab kepada siswa-siswi yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sedikitnya terdapat 2.400 siswa yang dites dengan hasil positif di bawah 50 orang.
"Kemarin kami juga sudah melakukan tes swab dan antigen itu. Hasilnya tidak sampai 50 orang, positive rate tidak sampai 2 persen. Jumlah itu masih masuk dalam batas toleransi," ujar Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori ditemui di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022).
Budi menjelaskan dari sekian banyak siswa yang positif Covid-19, semuanya tanpa gejala alias OTG. Selain itu, penularan tidak terjadi di lingkungan sekolah.
"Selanjutnya kami skrining dan penularan tidak dari sekolah mereka. Kebanyakan dari salah satu keluarganya yang terpapar, sehingga siswa ikut tertular," ujar Budi.
Baca Juga: Fenomena Baru Usai Ledakan Kasus Corona, Reservasi Hotel di Jogja Malah Melonjak
Ia mengatakan tes acak swab di sekolah tetap dilakukan pada tahun ajaran baru ini. Minimal satu sekolah 10 persen siswa dan guru yang dicek.
"Swab ini berjalan terus, sampel tiap sekolah nanti 10 persen dari satu sekolahnya itu," kata Budi.
Hal itu, lanjutnya untuk memberi rasa aman kepada orang tua termasuk warga, bahwa aktivitas PTM di sekolah yang ada di Jogja sudah siap dalam mengantisipasi Covid-19.
Budi juga menerangkan akan menutup sekolah jika terjadi hasil positif Covid-19 terhadap siswa. Hal itu terjadi ketika sebaran virus terjadi cukup masih di satu sekolah.
"Ya nanti kami tutup, kalau kemarin (tahun 2021) kan ada beberapa sekolah yang ditutup lima hari. Selanjutnya kami pantau perkembangan sekolah dan siswanya. Saat sudah kembali pulih kami buka lagi," ungkap dia.
Baca Juga: 2 Tahun Belajar Daring, Lebih Pilih Luring karena Lebih Mudah: Curhatan Siswa SMP di Jogja
Berita Terkait
-
Nissa Sabyan Sekolah di Mana? Jurusan Antri Mainstrem Vokalis Grup Gambus yang Dikabarkan Nikah dengan Ayus
-
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik Berat
-
Cara Happy Hearts Indonesia Bantu 90.000 Anak di Indonesia: Bangun Lebih dari 300 Sekolah Terdampak Bencana
-
Beda dengan Anggotanya, Ketua F-PKB DPRD DKI Nyatakan Tolak Usulan Payung Hukum untuk Retribusi Kantin Sekolah
-
Lebih Banyak Negatifnya, NasDem Tolak Usulan Penarikan Retribusi Kantin Sekolah
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak