Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 07 Januari 2022 | 07:44 WIB
Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori memberi keterangan pada wartawan saat peninjauan kegiatan PTM di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta melanjutkan skrining dan juga tes swab kepada siswa-siswi yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sedikitnya terdapat 2.400 siswa yang dites dengan hasil positif di bawah 50 orang.

"Kemarin kami juga sudah melakukan tes swab  dan antigen itu. Hasilnya tidak sampai 50 orang, positive rate tidak sampai 2 persen. Jumlah itu masih masuk dalam batas toleransi," ujar Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori ditemui di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1/2022).

Budi menjelaskan dari sekian banyak siswa yang positif Covid-19, semuanya tanpa gejala alias OTG. Selain itu, penularan tidak terjadi di lingkungan sekolah.

"Selanjutnya kami skrining dan penularan tidak dari sekolah mereka. Kebanyakan dari salah satu keluarganya yang terpapar, sehingga siswa ikut tertular," ujar Budi.

Baca Juga: Fenomena Baru Usai Ledakan Kasus Corona, Reservasi Hotel di Jogja Malah Melonjak

Ia mengatakan tes acak swab di sekolah tetap dilakukan pada tahun ajaran baru ini. Minimal satu sekolah 10 persen siswa dan guru yang dicek.

"Swab ini berjalan terus, sampel tiap sekolah nanti 10 persen dari satu sekolahnya itu," kata Budi.

Hal itu, lanjutnya untuk memberi rasa aman kepada orang tua termasuk warga, bahwa aktivitas PTM di sekolah yang ada di Jogja sudah siap dalam mengantisipasi Covid-19. 

Budi juga menerangkan akan menutup sekolah jika terjadi hasil positif Covid-19 terhadap siswa. Hal itu terjadi ketika sebaran virus terjadi cukup masih di satu sekolah. 

"Ya nanti kami tutup, kalau kemarin (tahun 2021) kan ada beberapa sekolah yang ditutup lima hari. Selanjutnya kami pantau perkembangan sekolah dan siswanya. Saat sudah kembali pulih kami buka lagi," ungkap dia.

Baca Juga: 2 Tahun Belajar Daring, Lebih Pilih Luring karena Lebih Mudah: Curhatan Siswa SMP di Jogja

Load More