SuaraJogja.id - Nakhoda kapal motor pengangkut 52 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang diamankan Tim Patroli gabungan TNI AL Tanjungbalai Asahan dan Satpol Air Polres Asahan mengaku terima upah senilai Rp5 juta untuk mengantarkan para PMI tersebut ke Malaysia.
Hal itu terungkap saat nahkoda kapal berinsial JM (39) warga Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kota Tanjungbalai, dimintai keterangan oleh pihak kepolisian Polres Asahan yang menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Kapolres Asahan, JM nakhoda kapal motor tanpa nama itu mengaku menerima upah dari N yang menawarkan untuk membawa orang ke Malaysia," ujar Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory, Sabtu.
Robinson melanjutkan, kepada polisi JM menerangkan bahwa N warga Pematang Pasir, Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, pada Kamis 6 Januari 2022, sekitar pukul 10.00 WIB menawarkan JM untuk mengantarkan orang ke Malaysia dengan upah Rp5 juta untuk nakhoda. Untuk anak buah kapal bagian mesin mendapat upah Rp4 juta dan ABK lainnya Rp2 juta.
Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Penyelundupan 52 PMI Ilegal ke Malaysia
"Atas tawaran tersebut terjadilah kesepakatan antara N dan JM untuk memberangkatkan puluhan TKI ilegal itu menggunakan kapal nelayan penangkap ikan menuju Malaysia," ujar Robinson.
Danlanal menambahkan, sebelum dilimpahkan ke Polres Asahan guna penanganan lebih lanjut, pihaknya lebih dulu melakukan pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuh para PMI ilegal untuk mencegah sebaran COVID-19.
Sebelumnya Jumat (7/1/2022), Patroli laut gabungan TNI AL Pangkalan Tanjungbalai Asahan (Lanal TBA) dan Satpol Air Polres Asahan menggagalkan pengiriman 52 orang PMI ilegal yang hendak diberangkatkan ke Malaysia.
Kapal pengangkut 52 TKI Ilegal diamankan saat berlayar pada koordinat 3 3’ 711”U - 99 52’ 408" muara Sungai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 05.00 WIB. Puluhan TKI ilegal terdiri 34 orang laki-laki, 17 perempuan dan 1 balita.
Baca Juga: Penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Malaysia Ditutup, Ini Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?