SuaraJogja.id - Kematian seorang mahasiswi asal Indonesia di Toronto, Kanada, yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada 7 Januari lalu, bukan disebabkan tindak kriminal. Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha.
Dalam pengarahan pers di Jakarta, Kamis, Judha mengatakan bahwa proses autopsi telah dilakukan terhadap jenazah mahasiswi bernama Grace Karundeng itu.
"Kita masih menunggu hasil saat ini, sesuai dengan hukum privacy law yang ada di Kanada, hasil autopsi akan langsung diberikan kepada keluarga. Jadi, kita menghormati privasi dari keluarga terkait dengan hal ini," kata dia.
Meski demikian, kata Judha, pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak koroner secara informal bahwa penyebab kematian mendiang bukan disebabkan oleh tindak kejahatan.
Baca Juga: Kakek Tenggelam di Sungai Celeng Ditemukan Meninggal di Sungai Opak
Sementara itu, perwakilan Indonesia di Toronto telah melakukan kontak dengan keluarga dan menjalin komunikasi terkait permintaan untuk memulangkan jenazah.
"Kemlu, KJRI Toronto, dan KBRI Ottawa sudah berkomunikasi (melalui) Zoom meeting langsung dengan keluarga untuk menyampaikan follow up permintaan keluarga untuk memfasilitasi repatriasi jenazah ke Indonesia," paparnya.
Judha mengatakan bahwa proses pemulangan jenazah menghadapi sejumlah tantangan, terutama karena adanya pembatasan terkait pandemi COVID-19.
Meski demikian, KJRI Toronto tetap akan mempersiapkan berbagai macam dokumen, dengan bekerja sama dengan otoritas setempat, untuk mengeluarkan surat keterangan kematian dan melakukan proses pemulasaraan jenazah sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Sebelumnya dikabarkan, seorang mahasiswi asal Indonesia ditemukan meninggal dunia di apartemennya di Toronto, Kanada. Dia diduga meninggal dunia pada 7 Januari dan KJRI Toronto menerima kabar tersebut pada 8 Januari. [ANTARA]
Baca Juga: Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Pulau Berhala, Tangannya Terikat
Berita Terkait
-
Kakek Tenggelam di Sungai Celeng Ditemukan Meninggal di Sungai Opak
-
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Pulau Berhala, Tangannya Terikat
-
2 Mahasiswa Sulut Meninggal di Amerika Serikat dan Kanada, Kemenlu: Sudah Ditangani
-
Cari Rumput, Budi Ditemukan Tewas Terlentang di Pinggir Yamaha Vega-nya
-
Tiga Hari Tak Keluar dari Kamar Kos, Pria Asal Solo Ditemukan Tewas Membusuk di Sewon
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
6 Pilihan HP Memori 128 GB Terbaik Juni 2025, Spek Dewa Harga di Bawah Rp2 Juta
-
Statistik Timnas Indonesia Makin Hancur! Perbandingan Dibantai Jepang Era Kluivert dan STY
-
4 Rekomendasi HP Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Kamera 50 MP Full Keunggulan
-
Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
-
6 Mobil Termurah di Indonesia 2025, Harga Baru Bukan Bekas cuma Rp 100 Jutaan
Terkini
-
4 Izin Dicabut, Raja Ampat Belum Aman, Susi Pudjiastuti: "Ayo Bersama-sama Kita Suarakan..."
-
Taman Pintar Yogyakarta Masih jadi Magnet, Ribuan Pengunjung Padati Libur Idul Adha 2025
-
PSIM Resmi 'Pinjam' Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: Kalau Sudah Sabda Ngarso Dalem, Kami Sujud
-
Dikritik Seknas Fitra, Jogja Usulkan Pengembangan Empat Kampung Nelayan Merah Putih
-
Helm Jatuh Picu Tabrakan di Sleman, Ini Tips Aman Berkendara di Situasi Ramai