SuaraJogja.id - Meski mendapatkan kritikan pedas dari Sekretaris Nasional Forum untuk Transportasi Anggaran (Seknas Fitra) sebagai program yang mengabaikan aspek pelayanan dasar sosial, kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengembangkan Kampung Nelayan Merah Putih jalan terus.
Bahkan ditargetkan total 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih bisa dibangun hingga 2027 di seluruh provinsi. DIY sendiri mengusulkan lokasi di sejumlah kabupaten dijadikan Kampung Nelayan Merah Putih.
"Jogja mengusulkan empat lokasi, dan saya kira ini peluang yang sangat bagus. Karena dari total target 1.100 kampung hingga 2027, distribusinya akan menyebar ke seluruh provinsi. Daerah yang siap, terutama dari segi lahan dan komitmen, tentu akan diprioritaskan," papar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KKP, I Nyoman Radiarta disela International Seminar on Fish and Fisheries di UKDW Yogyakarta, Selasa (10/5/2025).
Bukan sekedar meningkatkan sektor ekonom, menurut Nyoman, pengembangan Kampung Nelayan Merah Putih diklaim sebagai upaya transformasi kawasan pesisir yang jadi bagian dari percepatan ekonomi biru.
Program ini merupakan pengembangan dari konsep Kampung Nelayan Modern yang pertama kali diresmikan pada Desember 2023 di Samber Binyeri, Biak.
Konsep kampung nelayan modern itu bertujuan untuk mengubah pola hidup dan perilaku nelayan tradisional menuju praktik yang lebih modern, produktif, dan berdaya saing, dengan dukungan infrastruktur dan kelembagaan yang terintegrasi melalui Koperasi Merah Putih.
Sebab kampung-kampung ini dirancang tidak hanya sebagai pusat kegiatan perikanan, tetapi juga sebagai kawasan ekonomi terpadu yang mendorong produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Produktivitas perikanan kita di banyak daerah sebenarnya belum maksimal. Masih banyak kawasan pesisir yang memiliki potensi besar, tapi belum tergarap dengan optimal, baik dari sisi sarana, prasarana, maupun pola usaha," tandasnya.
Nyoman menjelaskan setiap kampung nelayan yang dibangun akan mendapat alokasi anggaran sekitar Rp22 miliar untuk membangun infrastruktur menyeluruh.
Baca Juga: 2024 segera Berakhir, JPW Kritik Penanganan Kejahatan Jalanan di DIY yang Belum Tuntas
Mulai dari pelabuhan, kapal perikanan, koperasi, bengkel, balai pelatihan, hingga sentra kuliner dan pabrik es.
Bila melihat dari model yang dibangun di Biak, pengembangan kampung nelayan modern itu telah menunjukkan hasil nyata. Sebelumnya tidak ada pengiriman hasil laut dalam jumlah besar.
"Setelah dibangun, mereka bisa mengirimkan produk hingga lebih dari satu ton per bulan. Beberapa lokasi seperti Surabaya, Semarang, dan Makassar bahkan mengalami lonjakan produksi hingga sembilan kali lipat," katanya.
Ia menambahkan keberadaan kampung ini juga berdampak pada sektor lain seperti pariwisata dan industri pengolahan.
Karenanya KKP optimus mengenai usulan dari Yogyakarta karena kawasan pantai selatan di DIY memiliki karakteristik geografis dan potensi kelautan yang besar.
Kampung nelayan Merah Putih tidak terbatas pada kegiatan nelayan tangkap saja, tetapi juga bisa dikombinasikan dengan kampung budidaya perikanan modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Ulah Polos Siswa Bikin Dapur SPPG Heboh: Pesanan Khusus Lengkap dengan Uang Rp3.000 di Ompreng!
-
Numpang Tidur Berujung Penjara: Pria Ini Gasak Hp Teman Kos di Sleman
-
Waduh! Terindikasi untuk Judol, Bansos 7.001 Warga Jogja Dihentikan Sementara
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat