"Artinya bagaimana sebagai seorang individu sebaiknya, ketika membuat keputusan jangan sampai gegabah. Ya dipertimbangkan masak-masak meskipun bahwa mereka mempunyai kemerdekaan atas dirinya sendiri, dia mempunyai kebebasan untuk menentukan diri," sambungnya.
Pasangan atau seseorang yang akhirnya memutuskan untuk childfree juga harus siap dengan segala macam tuntutan sosial dari masyarakat. Bahkan mungkin dari keluarga besar mereka sendiri yang mendambakan keturunan.
"Itu pasti (doroang sosial). Itu sesuatu hal yang harus dipertimbangkan juga ya, kalau memutuskan mau childfree itu ya harus siap dengan segala macam tuntutan seperti itu baik sekarang atau besok-besok. Jadi apakah siap dengan itu?" ujarnya.
Bahkan kata Sutarimah, tidak menutup kemungkinan keputusan itu masih mungkin akan berubah di kemudian hari. Terlebih jika yang bersangkutan memang sudah memutuskan itu saat usia-usia muda.
Hal tersebut, menurut Sutarimah sebagai fitrah makhluk hidup salah satunya manusia untuk memiliki anak. Sehingga nantinya keinginan untuk memiliki keturunan atau anak itu akan muncul.
"Sangat mungkin (berubah keputusannya), yang namanya memiliki anak itu kan fitrah ya. Makhluk hidup itu kan salah satu tujuan hidupnya adalah untuk berkembang biak ya. Jadi saya kira itu adalah sesuatu yang alamiah, naluriah sebagai makhluk hidup bukan hanya manusia," ucapnya.
Walaupun ia tidak menampik tetap ada yang berpendapat bahwa bereproduksi tidak bisa disamakan dengan mempunyai anak atau bahkan membesarkan anak.
"Tetapi saya kira keinginan untuk mempunyai keturunan itu adalah sesuatu yang naluriah," imbuhnya.
Ia menekankan sekali lagi pada generasi muda bahwa childfree memerlukan pertimbangan dan kesadaran diri yang benar-benar matang. Terkait tujuan hingga resiko yang mungkin muncul baik di lingkup kecil atau luas.
Baca Juga: Soroti Kerusakan di Jalan Perwakilan, Forpi Jogja Minta OPD Awasi Parkir di Lokasi Setempat
"Perlu saya tekankan, untuk generasi muda, sebaiknya jika mengambil keputusan akan childfree dipastikan tidak hanya karena ikut-ikutan saja. Pertimbangkan betul jauh ke depan apa tujuannya, apa resiko-resiko yang mungkin muncul, baik untuk diri sendiri maupun lingkaran yang lebih luas," tegasnya.
Childfree Belum Banyak Dibahas
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan DIY, Prahesti Fajarwati mengaku belum banyak yang membahas terkait pemahaman Childfree khususnya dalam lingkup DIY.
"Kalau saya secara pribadi di DIY ini, di kami secara program pun kok kayaknya teman-teman di kabupaten kota pun seperti malah belum banyak membahas tentang isu itu (childfree) kalau di DIY. Mungkin itu menjadi isu kalau yang ada di kota-kota besar, sudah mulai tren ya, tapi kalau di DIY belum terangkat masalah seperti itu," ujarnya.
Justru, kata Hesti, saat ini yang tengah difokuskan adalah upaya menurunkan risiko pada ibu hamil. Mulai dari menjaga kesehatan ibu itu sendiri dari penyakit-penyakit tertentu sebelum hamil hingga pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).
"Kita edukasi, tapi itu kadang juga masih lolos terjadi kehamilan ya terus bagaimana lagi terus tetap kita openi dan di layanan kesehatan juga tetap kita pantau baik gitu. Agar harapannya nanti keluar kehamilannya bisa lahir sehat, bayi sehat semuanya seperti itu," terangnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik