Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:59 WIB
Candi Borobudur. Tingkat kunjungan wisata di candi terbesar se-Asia Tenggara tersebut pada tahun 2020 menurun drastis dibandingkan tahun 2019. [Antara]

SuaraJogja.id - Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita menyebut akan ada pembatasan jumlah wisatawan yang bisa naik ke struktur Candi Borobudur. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk merawat candi-candi tersebut. 

"Jadi itu nanti untuk naik pasti berkelompok tidak bisa banyak-banyak karena kan nanti pasti pakai harga khusus juga untuk naik ke atas. Jadi enggak sama, kalau dengan yang di bawah. Sebab itu untuk mengurangi yang naik," kata Indah kepada awak media di Gesingan, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Jumat (14/1/2022).

Selain dibatasi, kata Indah, setiap wisatawan yang akan naik itu juga perlu mematuhi aturan khusus. Salah satunya dengan harus mengenakan sandal khusus dan sebagainya.

Menariknya, sandal khusus itu sendiri merupakan produksi dari UMKM setempat. Sehingga secara tidak langsung menyejahterakan masyarakat sekitat kawasan Candi Borobudur. 

Baca Juga: Bank Jateng Sukses Gelar Borobudur Marathon 2021

"Jadi nanti ada kekhususan untuk yang bisa naik, dapat sendal (khusus), souvenirnya supaya nanti saat naik nilainya bisa lebih baik," ucapnya.

Disampaikan Indah nantinya wisatawan yang hendak naik ke struktur Candi Borobudur harus melalui reservasi terlebih dulu. Sehingga memang jumlah kuota wisatawan saat naik pun sudah dibatasi.

Berdasarkan rencana sejauh ini pembatasan wisatawan itu menjadi hanya 1000 orang per hari yang bisa naik. Sedangkan untuk yang di bawah sampai ke pelatarannya bisa mencapai 4000 orang. 

Selain itu wisatawan yang naik juga harus didampingi oleh guide yang telah disiapkan. Hal ini, disampaikan Indah, bertujuan untuk menjaga candi-candi itu agar tetap terawat.

"(Dibatasi) untuk menjaga candinya agar terjaga baik. Toh supaya jangan sampai yang datang ke sana nggak ngerti kalau ini barang mahal, nanti diutik-utik atau diinjek-injek. Jadi memang sengaja orang yang masuk atau naik ke sana itu benar-benar orang yang memang mau mengetahui, yang memang belajar, yang mau meneliti dan gitu," paparnya.

Baca Juga: Borobudur Marathon 2021 Digelar Dengan Prokes Ketat, Ganjar Apresiasi Penyelenggara

Kendati demikian, ia memastikan wisatawan yang belum berkesempatan untuk naik akan diberikan sejumlah fasilitas pendukung di area bawah. Saat ini segala fasilitas pendukung itu masih dalam tahap persiapan.

"Yang tidak naik nanti bisa di sekitar saja. Nah yang di sekitar saja itu nanti juga disediakan fasilitas-fasilitas yang kayak museum dan lain-lain. Makanya ini lagi disiapin," ungkapnya.

Ditambahkan Indah, pembatasan itu sendiri belum akan dilakukan sekarang. Melainkan masih dalam proses persiapan untuk mengatur teknis aturan itu.

"Tapi belum sekarang, nanti kalau sudah dapat arahan dari pak dirjen. Sekarang baru proses persiapan. Karena kan ketika begitu nanti dibuka, orang yang sisanya di luar harus bisa mendapat kesempatan merasakan tapi bentuknya ngga naik ke sana tapi ada fasilitas yang bisa merasakan seperti naik," tandasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menuturkan persiapan dari segi sumber daya manusia juga terus dilakukan. Termasuk dengan membekali para guide saat mengantar wisatawan naik ke struktur Candi Borobudur. 

"Nanti yang naik ke Borobudur harus didampingi guide ya, ngga bisa enggak pakai guide. Nanti kita haruskan dengan guide-guide yang sudah kita tingkatkan kompetensinya, sertifikasi dan sebagainya," ujar Sandiaga.

Load More