SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyulap Blok F dan G Pasar Sentolo Baru menjadi pasar oleh-oleh untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya pelaku industri kecil menengah di wilayah ini.
Sekretaris Dinas Perdagangan dan Industri Kulon Progo Roehady Goenoeng Purwo Hantoko di Kulon Progo, Senin, mengatakan sejak delapan tahun diresmikan, Pasar Sentolo Baru sepi pembeli.
"Untuk membangkitkan Pasar Sentolo Baru ini, kami mengubah Blok F dan G menjadi pasar oleh-oleh bagi wisatawan yang berwisata ke Kulon Progo, dan DIY," kata Goenoeng.
Ia mengatakan Disdaging sudah mengupulkan Asosiasi Pedang Pasar Sentolo Baru, pelaku industri kecil menengah (IKM), agen perjalanan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY, dan HPI Kulon Progo hingga pengemudi bus.
Baca Juga: Tambah 8 Kasus, Dinkes Kulon Progo Ingatkan Masyarakat: Covid-19 Masih Ada
"Dalam pertemuan tersebut, kami meminta masukan dari mereka untuk mengembangkan Pasar Oleh-oleh Sentolo. Kami bercita-cita mengembangkan Pasar Oleh-oleh Sentolo ini seperti Pasar Sukowati di Bali," katanya.
Saat ini, Pasar Oleh-oleh Sentolo menjual berbagai produk lokal olahan IKM Kulon Progo, kerajinan, batik, dan pakaian atau mininya Pasar Sukowati di Bali. Pasar Oleh-oleh Sentolo masih dalam proses pengembangan karena baru dibuka pada Januari ini. Ke depan, kuliner juga akan meramaikan Pasar Oleh-oleh Sentolo, seperti Gudeg Yu Juminten dan Yu Gun, serta kuliner lainnya.
"Harapannya, Pasar Sentolo Baru melalui pasar oleh-oleh ini, tidak hanya menyejahterakan pedagang dan pelaku ekonomi di Sentolo, tapi juga menjadi ikon pasarnya Kulon Progo," katanya.
Goenoeng mengatakan bus pariwisata hampir setiap hari sudah ada yang mampir ke Pasar Oleh-oleh Sentolo. Bahkan, pembawa acara Andy F Noya juga pernah berkunjung dan mempromosikan produk-produk yang dijual di Pasar Oleh-oleh Sentolo.
"Kami berharap Pasar Oleh-oleh Sentolo menjadi harapan baru untuk membangkitkan ekonomi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 ini," katanya.
Baca Juga: Sasaran Sudah Dipetakan, 25 Ribu Warga Kulon Progo Penuhi Syarat Peroleh Vaksin Booster
Menurutnya, sudah mengawali pengembangan Pasar Sentolo Baru dengan melakukan penataan lingkungan agar kendaraan pariwisata tidak kesulitan masuk di tempat parkir pasar. Penataan lingkungan dilakukan secara bertahap.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menilik Persona Paniai, Disebut-sebut sebagai Danau Terindah di Tanah Papua
-
Sentani, Danau Indah dengan Luas Mencapai Sembilan Ribu Hektare di Papua
-
Tingkatkan Konektivitas Nusantara, Pelita Air Sambut Armada Baru
-
RUU Kepariwisataan Baru: Rahayu Saraswati Ungkap Rencana Besar Ubah Wajah Pariwisata Indonesia!
-
Pariwisata Hijau: Ekonomi Sirkular untuk Masa Depan Bumi
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang