SuaraJogja.id - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Legal Kabupaten Kulon Progo melaksanakan tera ulang sejumlah timbangan milik pedagang di Pasar Wates, Senin (17/1/2022). Agenda rutin setahun sekali ini bertujuan untuk memastikan keakuratan timbangan dari para pedagang.
"Jadi agenda ini memang rutin dilakukan dalam setahun sekali. Saat masa pandemi Covid-19 ini biasanya kita lakukan uji tera di pasar. Tapi saat ini untuk menghindari kerumunan uji tera timbangan dilakukan di kantor," kata Penilai Pelayanan Kemetrologian UPTD Metrologi Legal Kulon Progo R Cahyo Dwi kepada awak media, Senin (17/1/2022).
Cahyo menuturkan bahwa uji tera tidak hanya dilakukan di Pasar Wates saja, tapi juga beberapa pasar tradisional yang ada di Bumi Binangun. Tercatat pada uji tera ulang timbangan kali ini menyasar 38 timbangan milik pedagang.
Disebutkan Cahyo, uji tera ini memang perlu dilakukan secara rutin tahunan. Pasalnya, dalam kurun waktu tertentu atau paling tidak setahun terakhir tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan atau pengurangan berat dari timbangan itu sendiri.
Baca Juga: Covid-19 Naik, Kulon Progo Catat 5 Kasus Baru
"Kasus yang sering kita temukan adalah berat timbangan berkurang. Misalnya dari yang seharusnya satu kilogram menjadi satu kilogram kurang. Tugas kita adalah membuat timbangan itu menjadi standar kembali," paparnya.
Pedagang yang memiliki timbangan tidak sesuai, kata Cahyo sesuai aturan akan mendapat sanksi tersendiri. Aturan itu sudah tertuang dalam undang-undang Metrologi.
Sanksinya pun tidak tanggung-tanggung bisa berupa sanksi kurangan penjara selama satu tahun atau sanksi administrasi berupa denda uang sebesar Rp500 ribu. Walaupun memang, saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
"Saat ini tahapnya baru sosialisasi belum kita terapkan secara menyeluruh. Pada intinya timbangan yang digunakan untuk kepentingan umum milik pedagang harus melalui uji tera ulang dengan tanda uji yang kami bubuhkan di timbangan," tandasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Wates, Suparsiwi mengaku memang uji tera ulang telah dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Ia pun tidak merasa keberatan dan selalu menyambut baik kegiatan tersebut.
Baca Juga: Antisipasi KIPI Vaksinasi Booster, Begini Langkah Gugus Tugas Covid-19 Kulon Progo
"Memang rutin ini (uji tera ulang) biar tahu kelayakan timbangan rusak atau tidak gitu. Biar lebih akurat lagi saja timbangannya dan memudahkan pelanggan juga," ujar Suparsiwi.
Berita Terkait
-
Dosa Besar Mengurangi Timbangan dalam Perdagangan Menurut Islam
-
Momen Maia Estianty di Jepang, Blusukan ke Pasar Tradisional sampai Coba Kuliner Ekstrem
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
-
5 Tips Belanja ke Pasar Tradisional: Nikita Willy dan Winona Harus Tahu!
-
Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Pasar Tradisional di Jakarta Sepi Pembeli
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Petani Majalengka Gigit Jari? Ahli Pertanian Sebut Jurus Burung Hantu Prabowo Tak Efektif, Ini Solusi Jitu Basmi Tikus
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari