SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo memprediksi akan ada peningkatan signifikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada 2022. Hal itu sebagai dampak dari siklus enam tahunan di wilayah Bumi Binangun tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Rina Nuryati menjelaskan berdasarkan perhitungan yang ada bahwa tahun 2022 memang masuk ke dalam siklus enam tahunan DBD. Untuk itu masyarakat diimbau untuk lebih waspada mengantisipasi penyebaran kasus DBD di wilayahnya
"Dari total kasusnya karena Kulon Progo ini kan ada data yang cukup panjang dari tahun 2010. Jadi dari data itu kita menganalisa ada tren enam tahunan," kata Rina kepada awak media, Rabu (19/1/2022).
Tren atau siklus peningkatan kasus itu, ujar Rina, sudah dimulai sejak tahun 2010 silam. Pada saat itu kasus DBD di Bumi Binangun menyentuh angka 472 kasus dalam setahun.
Baca Juga: Dua Pekan di Januari 2022, Dinkes Kulon Progo Sudah Catat 116 Kasus Demam Berdarah
Lalu berdasarkan catatan yang dimiliki Dinkes Kulon Progo pada beberapa tahun selanjutnya kasus DBD cukup melandai. Namun ketika memasuki tahun 2016, kasus kembali melonjak hingga 381 kasus DBD.
"Jadi untuk tren enam tahunannya tepat di tahun ini. Sehingga memang ada kemungkinan tahun ini nanti meningkat kasusnya. Ya kita harus segera bersiap untuk menghadapi siklus enam tahunan ini," ungkapnya.
Bahkan berdasarkan catatan terbaru dari Dinkes Kulon Progo, tahun ini sudah ada kenaikan yang cukup tinggi untuk kasus DBD. Hingga pekan kedua Januari saja tercatat sudah ada 116 kasus dengan 39 pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Rina tidak memungkiri bahwa saat ini kasus demam berdarah di wilayah Bumi Binangun memang masih menunjukkan tren meningkat. Kondisi itu sudah dimulai sejak awal musim hujan yang masuk pada tahun lalu.
"Dari kasus tersebut memang kalau kita lihat ada tren naik dimulai dari awal musim hujan sekitar bulan September-Oktober kemarin dan sampai Januari ini trennya masih meningkat," jelasnya.
Baca Juga: Sebanyak 112 Warga di Kabupaten Bojonegoro Sakit Demam Berdarah, Dua Pasien Meninggal
Temuan ratusan kasus di awal tahun itu dinilai sudah cukup tinggi. Hal itu terlihat dengan perbandingan temuan kasus demam berdarah di beberapa tahun sebelumnya.
Rina merinci pada tahun 2019 sendiri sudah tercatat ada sekitar 194 orang yang terkena demam berdarah tanpa catatan pasein meninggal dunia. Jumlah itu naik di tahun 2020 menjadi 316 kasus dengan tiga orang meninggal dunia.
Sedangkan berdasarkan catatan yang ada sebanyak 213 orang yang terkena serangan demam berdarah sepanjang tahun 2021 lalu. Dari jumlah tersebut enam orang dinyatakan meninggal dunia.
"Untuk itu yang jadi fokus kami adalah bagaimana bisa menekan jumlah kasus dan kematian yang trendnya naik itu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kulon Progo, Eko Damayanti memaparkan setidaknya ada tiga wilayah di Kulon Progo yang tercatat dengan kasus DBD terbanyak. Tiga wilayah itu ada di Kapanewon Wates, Nanggulan dan Sentolo.
"Untuk 3 wilayah dengan kasus terbanyak itu ada di Wates, Nanggulan dan Sentolo, tapi di kapanewon lain juga ada," ucap Eko.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dua Pekan di Januari 2022, Dinkes Kulon Progo Sudah Catat 116 Kasus Demam Berdarah
-
Sebanyak 112 Warga di Kabupaten Bojonegoro Sakit Demam Berdarah, Dua Pasien Meninggal
-
4 Sarang Nyamuk di Rumah dan Cara Mengatasinya Agar Tak Jadi Sumber Penyakit
-
Musim Hujan, Kasus Demam Berdarah di Sidoarjo Sedang Tinggi-tingginya Saat Ini
-
Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal 2 Hari Usai Divaksin, Keluarga: Sempat Demam Tinggi
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?