Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 19 Januari 2022 | 19:52 WIB
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

Dijelaskan Eko, tiga wilayah dengan kasus DBD terbanyak itu lebih kepada kepadatan penduduk yang ada di tempat tersebut. Mengingat nyamuk penyebab DBD hanya memiliki jarak terbang sejauh 200 meter.

"Jadi selama 200 meter kalau logikanya di Samigaluh hanya ketemu dua rumah, tapi kalau di Wates kan 200 meter bisa ketemu 100 rumah bahkan lebih. Jadi lebih kearah kepadatan penduduknya," ungkapnya.

Guna terus menekan angka kasus DBD itu, pihaknya juga terus menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau dikenal dengan sebutan Gertak PSN.

Kesuksesan program itu, kata Eko tidak lepas dari andil kesadaran masyarakat untuk rutin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi jadi sebaran sarang nyamuk.

Baca Juga: Dua Pekan di Januari 2022, Dinkes Kulon Progo Sudah Catat 116 Kasus Demam Berdarah

Load More