Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Rabu, 19 Januari 2022 | 21:36 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ditemui wartawan di Komplek Kantor Pemkab Bantul, Rabu (16/6/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sampai hari ini kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Bantul terbilang terkendali. Sebab, dalam beberapa hari terakhir jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sampai nol kasus.

"Kemudian ada sedikit peningkatan tapi tidak begitu signifikan. Fluktuasinya masih dalam angka yang terkendali," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Rabu (19/1/2022).

Meski kondisi Covid-19 di Bumi Projotamansari belum terjadi peningkatan, Pemerintah Pusat terus menyuarakan perlunya antisipasi varian Omicron yang sudah melanda Ibu Kota DKI Jakarta. Namun demikian, sebagian  besar yang terpapar varian Omicron tanpa gejala.

"Untuk itu perlu terus menggalakkan protokol kesehatan (prokes) yang cenderung mengendur," ungkapnya.

Baca Juga: Ritel Modern di Kabupaten Bantul Mulai Jual Minyak Goreng Rp14.000

Dijelaskannya bahwa mengendurnya prokes di masyarakat lantaran memang setiap harinya diumumkan zona hijau terus bertambah, situasi Covid-19 terkendali, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit rendah, dan shelter-shelter sepi. Sehingga ini menyebabkan masyarakat di Bantul berpersepsi terhadap Covid-19 dengan melonggarkan prokes.

"Ini tidak benar karena di DKI Jakarta beberapa hari yang lalu sudah ada yang tertulari jumlah lebih dari 700 kasus," katanya.

Terlebih, menurutnya, wilayah DKI Jakarta serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DKY) adalah dua kota yang hubungannya sangat erat. Ini dilihat dari jumlah penumpang yang menggunakan kereta api dengan tujuan Jogja-Jakarta ataupun sebaliknya.

"Kereta api seperti Bima atau Taksaka selalu penuh oleh penumpang setiap harinya. Artinya dua jalur ini yang paling padat," katanya.

Dengan demikian, sambungnya, Kabupaten Bantul menjadi wilayah yang cukup rentan terhadap varian Omicron. Sehingga ia meminta masyarakat agar kembali menegakkan prokes yang secara umum sedikit kendur.

Baca Juga: Bantul Ajukan 1.800 Liter Minyak Goreng Operasi Pasar: Disalurkan ke Kantong Kemiskinan

"Penegakkan prokes penting untuk mencegah masuknya varian Omicron ke Bantul," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja menegaskan bahwa pihaknya tidak mengendurkan tracing, testing, dan treatment (3T) maupun fasilitas pelayanan kaitannya dengan Covid-19.

"Kami tidak mengendurkan 3T maupun fasilitas pelayanan," paparnya.

Kata dia, seluruh rumah sakit yang sebelumnya menangani pasien Covid-19 siap untuk menghadapi gelombang Omicron. Adapun jumlah tempat isolasi yang disiagakan sekitar 216 tempat tidur.

"Semua rumah sakit yang kemarin menangani pasien Covid-19 siap (menghadapi gelombang Omicron). Kami siapkan sekitar 216 bed," ujarnya.

Load More