SuaraJogja.id - Pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati yang berbahasa Sunda berbuntut teguran. Teguran tak hanya datang dari publik tetapi juga internal partai PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan diketahui memberikan teguran keras ke Arteria Dahlan terkait pernyataannya yang diduga menyinggung suku Sunda.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Badan Kehormatan Partai Komaruddin Watubun. Komaruddin mulanya menjelaskan, sebuah pernyataan pas atau tidaknya bisa dilihat dari reaksi publik yang mendengarnya.
Dia lalu mengatakan bahwa apa yang disampaikan Arteria terkait Sunda tidak pas dan tidak etis untuk disampaikan ke publik.
Baca Juga: Soal Ucapan Arteria Dahlan, Dedi Mulyadi Tanggapi Bijak: Jadi Pembelajaran Bagi Orang Sunda
“Nah kata-kata yang disampaikan Pak Arteria itu dari segi kedisplinan dan berorganisasi pas atau tidak, ukuran kan ternyata ada reakasi publik yang begitu keras, itu menunjukkan itu tidak etis untuk disampaikan ke publik,” ucap Komaruddin seperti dikutip dari Hops.id.
“Apalagi itu sudah menyangkut mengarah kepada etnis atau suku tertentu, meskipun maksud dia barang kali baik menurut dia, tetapi tidak baik menurut yang menerima kritikan itu. Oleh karena itu dari sisi partai kita memberi teguran,” tambahnya.
Dalam keterangannya, Komaruddin menuturkan, teguran terhadap Arteria Dahlan akan diberikan pagi ini sesuai AD/ART PDIP. Komaruddin mengatakan, pihak partai telah meninjau fakta yang terjadi di lapangan dan melakukan pengecekan, apakah Arteria melanggar kode etik atau tidak.
“Etik ini kan soal kepantasan kan, barang kali kita ini merasa pantas tapi kalau publiknya merasa tidak pantas berarti ya ini sesuatu yang tidak benar,” tambah Komaruddin.
Sebelumnya diketahui Arteria Dahlan menyampaikan kritik kepada seorang Kajati yang bicara dengan bahasa Sunda dalam rapat kerja Kejagung bersama DPR RI. Arteria meminta kepada Jaksa Agung untuk mencopot Kajati yang menggunakan bahasa Sunda itu.
Menurut Arteria, penggunaan bahasa Sunda dalam rapat formal kurang cocok dan dikhawatirkan akan membingungkan peserta rapat.
Berita Terkait
-
Gerindra Akui Pentingnya Dukungan PDIP ke Prabowo, Tapi Tak Harus Koalisi
-
Analis Bongkar Alasan PDIP Belum Juga Gelar Kongres hingga Pertengahan April
-
Soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan, Golkar: kalau Bersama-sama Alhamdulillah
-
Makeup Pengantin Perempuan Penuh Tato, Hasilnya Kayak Beda Orang
-
Merak Siaga! Kepala BMKG Turun Tangan Imbau Masyarakat Ihwal Angin Kencang
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan