SuaraJogja.id - Satgas Madago Raya yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi melakukan patroli udara dan menyisir pos sekat kejar untuk memburu sisa terduga teroris Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Kamis.
Patroli udara untuk memantau pergerakan DPO anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso itu dilanjutkan dengan operasi darat menyisir wilayah di Kabupaten Sigi dan Poso.
“Pagi hari kami patroli udara menuju Pos Sekat Kejar Manggalapi, Pos Sekat Kejar Tagara, dan Pos Sekat Kejar Air Teh di wilayah Kabupaten Sigi,” jelas Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi, di Poso.
Rudy mengatakan patroli udara dilakukan untuk memantau pergerakan sisa DPO MIT Poso yang diduga masih bersembunyi di wilayah Kabupaten Sigi, Poso, dan Parigi Moutong.
Baca Juga: Polri dan TNI Terus Buru DPO Teroris Poso
Patroli udara kemudian dilanjutkan dengan patroli darat menyambangi Pos Sekat Gayatri, Pos Sekat Tambarana, dan Pos Sekat Timbunhan wilayah Kabupaten Poso.
“Pencarian masih terus difokuskan untuk menangkap tiga DPO lagi,” kata Rudy.
Operasi akan terus digencarkan sampai ketiga orang DPO ini bisa ditangkap atau menyerahkan diri, katanya.
Patroli udara dan darat yang dilakukan Kapolda Sulteng ini bukan hanya memantau pergerakan sisa DPO melainkan memberi semangat para satuan tugas (satgas) yang ada di pos-pos sekat di wilayah Operasi Madago Raya.
“Kita memberi semangat mereka yang sudah membantu dan melindungi masyarakat,” tutur Rudy.
Baca Juga: 4 Anggota Mujahidin Indonesia Timur Poso Belum Tertangkap, Operasi Akan Diperpanjang
Patroli udara dan darat untuk memburu sisa DPO teroris Poso itu diikuti Kepala Operasi Madago Raya, Karendalops, dan Dansat Brimob Polda Sulteng. Patroli udara kali ini menggunakan helikopter Polri.
“Saya imbau agar tiga DPO MIT Poso segera menyerahkan diri sehingga agar bisa diproses secara hukum. Kalau tidak menyerahkan diri maka operasi ini terus kita gencarkan sampai ketiganya ditangkap,” tegas Rudy.
Berita Terkait
-
Buntut Tolak Wawancara Alasan Wartawan Pakai HP Merek China, IPW Minta Dirlantas Polda Sulteng Dinonaktifkan
-
Kasus Dirlantas Polda Sulteng Hina Jurnalis Pakai HP China, ISESS: Tidak Etis dan Arogan!
-
Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Wartawan SCTV Pakai HP, Kini Mengaku Khilaf
-
Festival Tampo Lore Resmi Kantongi Hak Cipta, Pergelaran Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
-
Wakil Gubernur Sulteng: Pengelolaan Pariwisata Budaya yang Baik Mendorong Sektor Ekonomi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus