SuaraJogja.id - Hujan yang sering kita lihat sehari-hari merupakan anugerah luar biasa yang diberikan Tuhan kepada mahluk hidup di dunia.
Banyak sekali spesies yang mengantung hidupnya dari hujan. Selain air untuk kebutuhan sehari-hari, hujan juga dibutuhkan mahluk hidup untuk bertahan hidup di bumi tercinta ini.
Namun hujan yang kita ketahui sehari-hari ternyata banyak jenisnya, diantaranya hujan orografis, hujan zenith, hujan buatan, hujan konveksi.
Dalam artikel ini kita akan mengulas seputar Hujan Orografis, berserta berbagai penjelasannya, sebagai berikut:
Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Hujan ini disebabkan oleh udara yang mengandung uap air, bergerak lalu naik ke atas pegunungan.
Suhu yang berada disekitar pegunungan menjadi turun dan terkondensasi. Hingga akhirnya hujan turun di sekitar lereng gunung yang berhadapan langsung dengan datangnya arah angin.
Yang mempengaruhi hujan orografis adalah angin yang membawa uap tersebut dan angin kering tersebut dinamakan angin fohn. Ini adalah semacam angin yang berasal dari daerah bayangan hujan.
2. Kronologi Hujan Orografis
Hujan Orografis terjadi melalui sejumlah tahapan, yakni:
- Di pegunungan terdapat udara yang mengandung uap air
- Angin Fohn yang berada di sekitar gunung dan bergerak ke atas pegunungan, mendaki lereng dan semakin tinggi
- Uap air yang tinggi dibawa oleh angin, makan terjadi pengembunan. Hal tersebut terjadi karena di atas gunung udara dingin maka terjadi kodensasi
- Kondensasi ini nantinya akan berubah menjadi awan hitam yang gelap atau titik-titik air
- Awan hitam ini nantinya akan berat dan mengalami kejenuhan, sehingga akan menurunkan titik-titik air
- Titik-titik air ini yang turun ini yang disebut hujan orografi
3. Manfaat Hujan Orografis
Sebagaimana hujan lainnya, Hujan Orografis juga memiliki manfaat bagi mahluk hidup dan lingkungan. Diantaranya:
- Menjadi cadangan air menjadi bersih
Hujan yang turun di sekitar pegunungan akan diserap oleh tanah. Infiltrasi air ke dalam tanah tersebut akan menambah cadangan air tanah dan dapat digunakan sebagai cadangan air bersih.
- Suhu udara di sekitar pegunungan menjadi bersih
Jika suhu di sekitar pegunungan tinggi, maka lingkungan akan menjadi tandus dan kering. Dengan adanya Hujan Orografis, maka udara yang ada di sekitar pegunungan akan segar dan bersih.
- Tanaman tumbuh subur
Hujan Orografis akan memberikan manfaat yang baik bagi tanaman yang tumbuh sekiatr pegunungan.
Berita Terkait
-
Lirik dan Kunci Gitar Lagu Hujan Kemarin Taxi Band, Maknanya Dalem Banget
-
Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Begini Penjelasannya
-
Doa Minta Hujan Bacaan Latin dan Artinya, Simak Tata Cara Mengamalkannya Sesuai Ajaran Nabi Muhammad
-
Kronologi Murid SD Meninggal Usai Divaksin, Bogor Diterjang Hujan Badai dan Oknum ASN Pukul Honorer Viral
-
Doa Hujan dan Makna yang Terkandung di Dalamnya
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Jogja Diguyur Hujan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Lengkap Rabu, 17 September 2025
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian