SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menyebut belum menerima laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berat dari program vaksinasi booster di wilayahnya. Selain itu dipastikan bahwa stok obat pereda KIPI ringan masih tersedia secara cukup.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan di setiap fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) penyedia vaksinasi Covid-19 booster, tidak ditemukan KIPI yang mengkhawatirkan.
"Sampai saat ini memang belum ditemukan KIPI yang mengkhawatirkan ya," kata Baning saat dikonfirmasi awak media, Rabu (26/1/2022)
Kendati begitu, kata Baning, pihaknya tetap memantau terus pelaksanaan vaksinasi Covid-19 khususnya booster bagi masyarakat. Di samping juga memastikan ketersediaan obat pereda KIPI untuk masyarakat.
Baca Juga: Jelang Agenda G20, Pemprov DKI Percepat Vaksinasi Booster
"Meskipun demikian (belum ada KIPI serius), kami tetap memastikan bawah ketersediaan obat pereda KIPI seperti paracetamol stoknya cukup untuk masyarakat," tegasnya.
Kegiatan vaksinasi booster di Kulon Progo sendiri dilaksanakan pada 25 fasilitas layanan kesehatan sejak Kamis (13/1/2022) lalu. Fasyankes itu mulai dari dua rumah sakit pemerintah yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang (NAS).
Lalu ada dua klinik sebagai pendukung yaknu Klinik Kartika 0731 Kodim Kulon Progo dan Klinik Bhayangkara. Dengan masih ditambah pula sebanyak 21 puskesmas yang tersebar di 12 kapanewon yang ada di Bumi Binangun.
Berdasarkan catatan yang dimiliki Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo hingga Selasa (25/1/2021) kemarin capaian vaksinasi booster di wilayahnya telah menyentuh sebanyak 5.259 sasaran atau setara 2,59 persen. Untuk kategori masyarakat umum dan rentan dari total sasaran sebanyak 202.749 orang.
"Capaian vaksinasi booster Covid-19 sesuai dengan target kita ya. Pada awal tahun ini memang kita targetkan lima ribu dosis telah terdistribusi kepada sasaran penerima vaksin booster," ungkapnya.
Baca Juga: KIPI Vaksin Covid-19 Anak Lebih Tinggi? Ini Faktanya
Dalam kesempatan ini, Baning terus mengajak masyarakat untuk segera mendaftarkan diri untuk menerima vaksinasi Covid-19. Baik itu dari dosis pertama, kedua maupun ketiga atau booster.
Berita Terkait
-
Mengenal KIPI, Kawasan Industri Hijau di Kaltara yang Digadang-gadang Terbesar di Dunia
-
Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Detoksifikasi Vaksin Covid-19
-
Belum Temukan Kasus KIPI Akibat Vaksin AstraZeneca di RI, Menkes: Kita yang Hidupnya Kena Matahari Jarang Terjangkit
-
Vaksinasi Booster untuk Anak 6-11 Tahun akan Dimulai Triwulan Kedua
-
Cara Dapat Vaksin Booster Kedua: Jenis Vaksin, Jadwal dan Syaratnya
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital