SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengungkapkan klaster penularan Covid-19 pertama di tahun 2022 di wilayahnya. Tercatat ada 13 orang di Karangsari, Pengasih, Kulon Progo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga berasal dari kegiatan mantenan atau pernikahan.
"Saya akan menyampaikan adanya klaster baru di 2022 yaitu saya sebut sebagai klaster mantenan Karangsari," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati kepada awak media, Senin (31/1/2022).
Baning menjelaskan sebaran itu bermula ketika ada sebuah acara pernikahan yang digelar di Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Di sana ternyata diketahui ada seseorang dari rombongan keluarga manten yang sakit.
Kemudian setelah acara pernikahan selesai yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan Covid-19. Hasilnya ditemukan bahwa orang tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 antigen.
Baca Juga: Rutin Lakukan WGS, Dinkes DKI: Hampir 90 Persen Hasilnya Omicron
"Dari situ akhirnya kita dapatkan, sampai dengan hari kemarin itu ada 13 positif dari 12 tes antigen dan 1 tes PCR dari 52 yang dilakukan tracing," ungkapnya.
Saat ini, kata Baning, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan swab PCR dari 36 sampel kasus yang dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kulon Progo. Kasus ini muncul diduga dari pendatang yang hadir di pernikahan tersebut.
"Kejadian ini diduga adalah adanya pendatang. Jadi rombongan keluarga manten ini dari wilayah Jawa Barat. Datang sudah dalam kondisi sakit, mantennya sudah di antigen negatif tapi ternyata akhirnya juga kena juga," paparnya.
Dijelaskan Baning, kasus tersebut kemudian meluas hingga ke kepada anggota keluarga dan tamu-tamu yang hadir. Kebanyakan tamu sendiri berasal dari warga sekitar lokasi pernikahan.
"Itu kemudian meluas kepada keluarga, sampai ke Sendangsari, sampai kemudian juga Margosari, ini tamu-tamunya," ucapnya.
Bahkan, Baning mengungkapkan bahwa ada seorang pejabat di wilayah Bumi Binangun yang juga terpapar. Walaupun diketahui pejabat ini tidak datang ke acara pernikahan tersebut.
"Kemudian juga sampai kepada pejabat di Kulon Progo ini kontak kalau saya katakan ring tiga ya sebenarnya. Tidak datang ke mantenan tapi kontak dengan datang yang ke mantenan. Semua masih antigen, PCR belum keluar," tuturnya.
Terkait dengan rencana penutupan kantor, dikatakan Baning, masih menunggu hasil tracing dari pejabat tersebut. Untuk saat ini dipastikan seorang pejabat yang positif antigen tersebut sudah diminta untuk melakukan isolasi.
"Masih kita tracing. Kalau kontaknya cukup banyak ya kita lihat. Tapi untung besok kan libur dan kita juga masih menunggu hasil PCRnya, yang jelas yang bersangkutan sudah kita minta lakukan isolasi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Komisi IX Apresiasi Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Aturan Dicabut
-
Pemprov DKI Minta Masyarakat Hindari Acara Bukber Agar Kasus Covid-19 Tidak Melonjak Lagi
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Demi Kurangi Angka Penularan Covid-19, Pemerintah Cina Tutup Pasar Elektronik Huaqiangbei
-
Angka Covid-19 Meningkat, Satpol PP Jakbar Bakal Gelar Operasi Tertib Masker Lagi: Tidak Ada Sanksi, Hanya Imbauan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital