SuaraJogja.id - Pemda DIY meminta sekolah mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini menyusul munculnya sejumlah klaster baru penularan COVID-19 di DIY.
Kasus terbaru, sebanyak 43 siswa dan guru boarding school di Mlati, Sleman terkonfirmasi positif. Mereka pun menjalani isolasi di Asrama Haji setelah menjalani isolasi di asrama sekolah.
"Kita sudah minta sekolah-sekolah menyesuaikan supaya waktu PTM dan jumlah [siswa] yang masuk dikurangi," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji saat dikonfirmasi, Selasa (01/02/2022).
Menurut Aji, setiap sekolah harus mengubah aturan kapasitas peserta didiknya saat mengikuti PTM. Setiap kelas tak boleh diisi lebih dari 50 persen siswanya saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Sekolah bisa menggunakan sistem shift untuk mengantisipasi kerumunan di sekolah. Apalagi bila sekolah tidak memiliki banyak ruangan kelas untuk PTM.
"[PTM] tidak boleh 100 persen lagi, harus 50 [persen] atau 70 [persen] kita persilakan saja asal pengurangan supaya bisa jaga jarak dan mengurangi jam pelajaran," ujarnya.
Aji menambahkan, dinas pendidikan di kabupaten/kota diminta untuk terus melakukan skrining di sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan untuk memantau potensi penularan COVID-19 di lembga pendidikan.
"Skrining jalan terus," tandasnya.
Kasus dari klaster sekolah ini membuat penambahan kasus baru di DIY pun naik drastis. Kalau sebelumnya sempat landai dibawah 50 kasus per hari, maka pada Selasa ini kasus baru COVID-19 di DIY bertambah 114 kasus.
Baca Juga: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Pada Siang-Sore Nanti di Seluruh Wilayah DIY
"Ada tambahan 114 kasus baru sehingga total kasus di diy saat ini mencapai 157.562 kasus," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih.
Kasus baru terbanyak dari Sleman sebanyak 64 kasus. Disusul Bantul dengan 22 kasus, Kota Yogyakarta 13 kasus, Gunung Kidul 9 kasus dan Kulon Progo 6 kasus baru.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Penelitian Jepang: Ivermectin Tunjukkan Hasil Positif, Kapan Bisa Diberikan ke Masyarakat Sebagai Obat COVID-19?
-
IDI Sebut Indonesia Gelombang Tiga Covid-19, Anies Baswedan Baru Mau Tarik Rem Darurat Jika Rumah Sakit Mulai Penuh
-
Kasus COVID-19 Naik, Pemkab Cianjur Batasi Kegiatan Warga
-
Ringan atau Parah? Ahli Infeksi Ungkap Risiko Tertular Varian Omicron
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi