SuaraJogja.id - Hujan deras dan angin kencang yang turun di kawasan Malioboro pada Kamis (03/02/2022) sekitar pukul 14.30 WIB kemarin membuat dua lokasi relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Teras Malioboro 1 dan 2 bocor. Air hujan masuk ke lapak-lapak pedagang hingga di lantai 3.
"Air hujan masuk ke lapak kami, akhirnya dagangan basah semua padahal di lantai tiga," ujar Nunuk, salah seorang pedagang di Teras Malioboro 1 eks Bioskop Indra, Jumat (04/02/2022).
Perempuan yang sudah berdagang kerajinan lebih dari 30 tahun ini khawatir kejadian serupa kembali terjadi, apalagi musim hujan dimungkinkan masih berlangsung beberapa waktu kedepan.
Selain itu, air hujan merembes ke boks penyimpanan dagangan. Alhasil, berbagai kerajinan yang disimpannya pun ikut basah.
"Kami minta kejelasan, kenapa disini[teras malioboro] tetap saja kehujanan, padahal katanya lebih nyaman," ujarnya.
Hal senada disampaikan Rubiyanti. Barang dagangannya seperti batik hingga bakpia basah akibat air hujan yang masuk ke Teras Malioboro. Bahkan air hujan menggenang di selasar Teras.
Petugas di Teras pun akhirnya harus membersihkan genangan air. Para pedagang pun menutup boks lapak mereka agar tak semakin basah terkena air hujan.
"Air hujan dari atas masuk semua ke lapak. Dagangan jadi basah dan akhirnya tidak bisa kami jual," jelasnya.
Perempuan 51 tahun ini berharap Pemda DIY maupun Pemkot Yogyakarta mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian, eks PKL Malioboro lebih nyaman berjualan di tempat yang baru.
Baca Juga: Pascarelokasi PKL Malioboro, Sosiolog UGM Sarankan Pemda DIY Tetap Beri Pendampingan
"Kami sudah lapor ke dinas [koperasi] dan sudah dicek," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi meminta maaf atas ketidaknyaman para pedagang. Kebocoran yang terjadi di Teras Malioboro 1 dan 2 diakibtkan hujan lebat dan cuaca ekstrim di DIY.
"Bangunan [Teras Malioboro 1] kan tinggi dan memang diberi ruang untuk sirkulasi udara, makanya [saat hujan deras] ai masuk. Jadi bukan karena bocor tapi karena angin yang sangat kencang yang masuk ke sirkulasi udara. Kami minta maaf," ungkapnya.
Siwi menambahkan, pihaknya segera mengatasi persoalan tersebut. Diantaranya dengan menutup sirkulasi udara agar air hujan tidak merembes kedalam.
Pihaknya berharap, pedagang dan tenant bisa bersabar dengan perbaikan yang akan dilakukan. Sehingga Teras Malioboro bisa menjadi tempat yang nyaman untuk mereka berjualan.
"Hari ini kita ketemu beberapa [kontraktor] yang membangun, desainernya untuk mengatasi masalah ini," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Pascarelokasi PKL Malioboro, Sosiolog UGM Sarankan Pemda DIY Tetap Beri Pendampingan
-
PKL Direlokasi, Skuter Listrik Kini Bertebaran di Trotoar Malioboro
-
Pernah Relokasi Pedagang, Eks Walkot Jogja Yakin Penataan Malioboro Tak Matikan Ekonomi PKL
-
Tanggapi Penataan Kawasan Malioboro, Herry Zudianto Sebut Bahwa Pindah itu Bukan Mematikan
-
Relokasi PKL, Puspar UGM Berharap Malioboro Tak Diubah seperti Jalan Thamrin Jakarta
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara