Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:46 WIB
Mantan Mendiknas zaman Gus Dur, Yahya Muhaimin meninggal dunia. [Tangkapan layar muhammadiyah.or.id]

Artinya, konsern mendiang di pendidikan adalah sesuatu yang 'Sangat Pak Yahya', imbuh Wawan.

Almarhum Beri Banyak Ruang Mahasiswa Untuk Berekspresi

Wawan mengenang, saat ia menjadi mahasiswa, ia memang tak pernah diajar atau banyak berinteraksi dengan alamarhum. Mengingat, selain berbeda departemen dengan almarhum, mendiang juga saat itu sudah duduk di kursi pimpinan kampus.

Kendati demikian, ia mengetahui bahwa sebagai dekan, almarhum sangat memberi banyak ruang bagi mahasiswa untuk berekspresi, aktif menyuarakan suara dan pikiran mereka.

Baca Juga: Mantan Mendiknas Era Presiden Gus Dur Yahya Muhaimin Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Kronologinya

"Di bawah pak Yahya, pada masa 1996-1997 itu aktivis kampus bisa merasakan lingkungan kampus yang memberi ruang atau tidak. Menurut kami, di bawah kepemimpinan pak Yahya memberi kami ruang ekspresi yang luas," kata dia

Terakhir, Wawan mendoakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan amal beliau di bidang pendidikan, akan mengalir sebagai amal jariyah selamanya yang akan mendampingi almarhum di alam yang lebih abadi.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More