SuaraJogja.id - Pascapenerapan PPKM level 3 di DIY pada 8-14 Februari 2022, pengawasan restoran dan tempat makan semakin ditingkatkan. Restoran dan warung makan hanya diperbolehkan membuka 60 persen dari total kapasitasnya hingga pukul 21.00 WIB dengan waktu makan atau dine in maksimal 60 menit.
Penerapan aplikasi Peduli Lindungi pun akan semakin diperketat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi semakin masifnya penularan COVID-19 di DIY sejak beberapa minggu terakhir.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 DIY, ada tambahan 531 kasus baru pada Rabu (09/02/2022) ini. Penambahan ini paling tinggi sejak beberapa minggu terakhir.
"Kami akan membagi empat shift satu hari untuk melakukan pemeriksaan terutama di industri restoran atau tempat lainnya," ujar Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad saat dikonfirmasi, Rabu Siang.
Baca Juga: Datangi Mapolda DIY, Aliansi Solidaritas Wadas Minta Aksi Represif Aparat Dihentikan
Pengetatan pemanfaatan Peduli Lindungi, menurut Noviar sangat penting. Sebab masih banyak restoran yang belum memiliki QR Code Peduli Lindungi. Ada pula restoran yang sudah memiliki aplikasi tersebut namun tidak digunakan untuk memindai pengunjung.
Padahal sesuai Perda Penanggulangan COVID-19, pelanggaran prototol kesehatan (prokes) akan mendapatkan sanksi tegas. Sanksi pidana berupa ancaman hukuman denda paling banyak Rp 50 juta serta ancaman kurungan 6 bulan.
"Pelanggaran langsung ditindak melalui operasi yustisi dengan acaman tempiring. Nah itu kita bawa ke pengadilan," ungkapnya.
Secara terpisah, General Manager Kunena dan Bhumi, Tia Roten mengungkapkan restoran tersebut mentaati peraturan pemerintah dalam penerapan prokes. Mulai dari mengurangi kapasitas pengunjung hanya 60 persen hingga penggunaan Peduli Lindungi serta aturan dine in atau makan di tempat.
"Meski kami baru buka kembali setelah vakum setahun, kebijakan baru PPKM level 3 di DIY tetap kami taati agar pandemi ini bisa segera berakhir karena kami sebagai pelaku usaha, [ppkm] adalah kebijakan yang terbaik di masa pandemi," jelasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Anggap Covid-19 Sandiwara NKRI, Ini Penjelasannya
Tia menambahkan, alih-alih menyerah pada pandemi, pelaku usaha mencoba berpikir kreatif dan inovatif. Pembatasan makan di tempat coba diatasi dengan penyediaan menu ready to eat atau siap makan.
Produk-produk groceries yang sehat juga lebih banyak disediakan untuk dibawa pulang. Dengan demikian bisa mengurangi kerumunan di restoran untuk makan di tempat.
"Masyarakat bisa berbelanja menu siap makan untuk dibawa pulang, lebih aman karena tidak perlu makan di tempat. Juga menghindari pemakaian alat makan untuk membatasi tamu berlama-lama di resto untuk dine in," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Penjualan Ritel Merangkak Naik Jelang Pergantian Tahun, MR DIY Berencana Perluas Jaringan
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony