SuaraJogja.id - Anda punya hobi berenang? Jika iya, hampir pasti telinga Anda pernah kemasukan air. Kelihatannya ini memang masalah sepele. Namun air yang masuk ke telinga dalam jangka waktu lama dan berulang bisa meningkatkan risiko radang atau infeksi saluran telinga.
Hal ini tentu saja mengganggu karena bisa memicu problem pendengaran. Peradangan yang dimaksud bisa berupa kemerahan dan pembengkakan pada saluran telinga eksternal (luar).
Bagian ini merupakan saluran yang terletak di antara telinga bagian luar dan gendang telinga. Namun Anda tak perlu khawatir. Ada sejumlah cara mengeluarkan air dari telinga yang dapat dicoba. Berikut penjelasan lebih lengkapnya!
1. Menguap atau Mengunyah
Untuk membantu mengeluarkan air yang terperangkap masuk sampai ke telinga bagian tengah, bisa dengan menggoyangkan mulut agar saluran telinga terbuka dan air dapat keluar. Agar lebih gampang, Anda dapat mengunyah permen atau coba menguap agar saluran telinga terbuka.
Baca Juga: Memahami Gejala Radang Usus, Identifikasi Dini untuk Mencegah Komplikasi
2. Goyangkan Telinga
Cara mengatasi telinga kemasukan air yang sering dilakukan adalah dengan menggoyangkan telinga. Namun tak cukup hanya menggerak-gerakkan telinga. Tarik dan goyangkan daun telinga dengan lembut sambil miringkan kepala ke arah bahu.
Dengan melakukan teknik umum dan sederhana ini usai kemasukan air, Anda dapat membantu air yang terperangkap pada saluran telinga keluar dengan sendirinya.
3. Berbaring Menyamping
Anda juga dapat mengeluarkan air dari telinga dengan hanya berbaring menyamping. Dengan cara ini, gravitasi akan membantu air keluar dari telinga Anda.
Anda hanya perlu berbaring miring dengan telinga yang kemasukan air berada di bawah selama beberapa menit. Lalu, air akan keluar dengan perlahan. Bisa juga menaruh handuk di bawah telinga untuk menyerap air.
4. Lakukan Cupping Method
Cara mengeluarkan air yang masuk telinga lainnya adalah dengan melakukan cupping method. Caranya adalah miringkan kepala ke samping, lalu tutup telinga yang kemasukan air dengan telapak tangan. Dengan begitu, air pun dapat tertarik keluar.
Baca Juga: Knalpot Mobil Kemasukan Air Saat Terobos Banjir, Periksa Dua Komponen Ini
5. Masukkan Air ke Dalam Telinga
Cara ini mungkin terlihat aneh, tapi terbukti mujarab. Masukkan sedikit air ke dalam telinga yang bermasalah, lalu diamkan selama 5 detik. Setelah itu, dengan cepat balik posisi kepala ke arah berlawanan untuk mengeluarkan kembali air tersebut.
Berita Terkait
-
Paus Fransiskus Sakit Apa? Alami Masa Kritis Berhari-hari
-
Pneumonia Bakteri vs Virus pada Anak: Apa Bedanya dan Bagaimana Penanganannya?
-
5 Pengobatan untuk Radang Paru-paru dengan Obat Herbal yang Terbukti Efektif
-
Kenali Gejala Radang Amandel, IDI Blambangan Umpu Memberi Informasi Pengobatan
-
5 Pengobatan untuk Radang Usus dengan Obat Alami yang Terbukti Ampuh
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
Terkini
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?