SuaraJogja.id - Pascapengepungan aparat ke desa Wadas beberapa hari lalu, kondisi terkini di Desa Wadas dikabarkan masih mencekam. Warga menyebut suasana di desa sepi seperti desa mati.
Salah seorang warga mengungkapkan bahwa semenjak malam hari kemarin pascasejumlah warga yang ditangkap dikembalikan, kondisi di Desa Wadas belum sepenuhnya nyaman.
Kamis (10/2/2022) siang ini sebanyak kurang lebih 10 truk aparat masuk ke Desa Wadas.
Kondisi tersebut membuat warga di Desa Wadas diliputi rasa ketakutan. Beberapa warga masih urung kembali ke kediamannya dan aktivitas di sekeliling desa sangat lenggang.
"Aku mau update situasi terkini di Desa Wadas ya, masih sama dengan hari-hari kemarin. Puluhan truk aparat masuk ke Wadas. Suasananya sepi banyak warga yang masih diliputi ketakutan sehingga ga ada aktivitas. Sudah seperti desa mati," ungkap perwakilan warga Desa Wadas yang enggan disebut identitasnya lewat konferensi pers yang digelar YLBH, Kamis (10/2/2022).
Lebih lanjut ia menyebut untuk saat ini logistik bagi warga Wadas belum terkondisikan karena suasana masih urung kondusif.
"Masih kacau jadi belum keurus logistik. Semalem baru ada kiriman logistik dari PAC Anshor Bener, tapi ya itu belum bisa didistribusikan," tambahnya.
Sebelumnya ribuan aparat merangsek dan mengepung Desa Wadas. Pascakejadian itu puluhan warga desa setempat berjaga-jaga di jalur masuk lingkungan mereka, Rabu (8/2/2022).
Divisi Penelitian LBH Yogyakarta, Era Harifa menjelaskan, kondisi Desa Wadas mulai berangsur terkondisikan. Aparat polisi tak terlihat berkeliling lagi pascaserbuan.
Baca Juga: Bungkus Makanan Berserakan, Warga Wadas Mengeluhkan Prilaku Aparat Kepolisian
"Kondisi siang ini sudah mereda. Jadi warga berjaga-jaga dulu di jalur masuk desa setempat," terang Era dihubungi SuaraJogja.id, Rabu.
Meski masih mengalami syok pascakejadian kemarin, warga memilih waspada terhadap upaya aparat yang kembali datang dengan tiba-tiba.
"Sementara warga semua waspada dulu. Sebenarnya kedatangan aparat itu kan tiba-tiba tidak ada maksud atau tujuannya, sehingga membuat warga merasa terancam," kata dia.
Lebih lanjut, LBH Yogyakarta masih melakukan upaya pendampingan terhadap 63 warga yang diamankan di Polres Purworejo. Polisi menangkap para warga sejak Selasa (7/2/2022) siang hingga menjelang sore.
"Saat ini sudah 63 warga yang ditangkap aparat. Kami juga menyayangkan tindakan ini. Satu anggota kami bernama Dhanil Al Ghifari juga belum keluar dari Polres," ujar Era.
Era menyebut dari warga yang ditangkap, diketahui sebanyak 3 orang mulai diproses hukum. Menurutnya warga tersebut disangkakan dengan Pasal 28 UU ITE terkait ujaran kebencian dan Pasal 14 UU 1/1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran (hoaks).
Berita Terkait
-
Kisruh Desa Wadas, Fahri Hamzah Sentil Anggota DPR RI
-
Bakal Jelaskan Kondisi Geologis dan Isu Soal Quarry, Ganjar Terus Buka Ruang Dialog untuk Warga Wadas
-
Desa Wadas Memanas, Demokrat: Rakyat Jangan Diseret! Ini Manusia Bukan Karung Beras
-
Komisi III DPR Kunjungi Desa Wadas, Ingin Dengar Langsung Pengakuan Warga soal Tindakan Represif Anggota Polisi
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
-
Waspada Macet Total! Malioboro Tak Ditutup untuk Full Pedestrian saat Tahun Baru
-
Libur Nataru ke Sleman? Ini Sederet Event Natal dan Tahun Baru yang Bisa Dicoba