SuaraJogja.id - Dokter Hewan Medik Veteriner Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman Wisnu Sutomo mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan daging murah yang dijual di pasaran. Hal ini sebagai antisipasi dari potensi munculnya penyakit dari daging murah tersebut.
"Imbauan kepada masyarakat kalau membeli daging jangan tergiur harga murah, itu nanti akibatnya bisa kepada kesehatan manusia. Jangan tergiur daging murah," kata Wisnu saat dikonfirmasi awak media, Jumat (11/2/2022).
Terlebih saat ini kembali ditemukan kasus antraks pada hewan ternak di wilayah Gunungkidul. Walaupun memang di Sleman sendiri sejauh ini belum ada temuan kasus antraks.
Kendati demikian, kata Wisnu, pihaknya juga secara rutin tetap memeriksa sampel hewan-hewan ternak yang ada di wilayah Bumi Sembada. Sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi penyebaran antraks.
Baca Juga: Berlaga Kontra Persib Bandung Malam Ini, PSS Sleman Siap Curi Poin
"Kita kemarin sebelumnya mengambil sampel daging yang berbatasan dengan Wonosari, 13 sampel hasilnya negatif antraks," terangnya.
Masyarakat sendiri sebenarnya bisa memperhatikan ciri-ciri hewan ternak misalnya sapi itu sehat atau tidak. Secara umum, dijelaskan Wisnu, terlihat dari mata hewan yang cerah, warna bulu yang mengkilat.
Kemudian selanjutnya dari sisi performa hewan ternak itu sendiri. Dalam hal ini tidak terlihat terlalu kurus, cara berjalan yang normal hingga cara bernapas.
"Cara bernapas itu kan tahu sapi ngos-ngosan atau tidak. Kemudian warna kencing, kalau kencingnya kuning itu normal tapi begitu kencingnya kecoklatan seperti teh begitu berarti dia ada pendarahan di dalam. Kotoran juga, kalau normal ya kuning-kuning coklat tapi kalau ada warna hitamnya berarti di dalam ada pendarahan," paparnya.
Mengenai antraks sendiri, kata Wisnu memang tidak semua hewan ternak yang terkena akan menunjukkan gejala klinis. Kasus yang kerap ditemui sekarang ini adalah hewan ternak yang mati mendadak dan tanpa gejala sakit
Baca Juga: Guntur Cahyo Pastikan PSS Sleman Siap Ladeni Persib Bandung
"Tidak semua hewan terkena antraks sekarang menunjukkan gejala klinis. Biasanya kembung, lemes dan kalau ada sapi mendadak jangan buru-buru dipotong. Jadi segera lapor," tegasnya.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini