Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Selasa, 15 Februari 2022 | 08:25 WIB
Prasasti Tugu peninggalan Kerajaan Tarumanegara (Dok. Wikipedia)

SuaraJogja.id - Prasasti Tugu merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti bercerita mengenai peristiwa penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan Sungai Gomati oleh Raja Purnawarman pada tahun ke-22 di masa pemerintahannya.

Sungai tersebut digali untuk menghindari bencana alam berupa banjir saat musim hujan maupun masalah kekeringan yang selalu mengancam di musim kemarau.

Prasasti tugu ditemukan di Kampung Batutumbuh, Tugu, Jakarta. Saat ini prasasti tersebut berada di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Prasasti ini pertama kali tercatat dalam  laporan Notulen Bataviaasch Genootschap tahun 1879. Kemudian pada tahun 1991 atas prakasa P.de Roo de la Faille, dipindah ke Museum Bataviaasch Ggenootschap van Kunsten en Wetenschappen atau Museum Nasional  Indonesia dengan nomor identitas D. 124.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tarumanegara Beserta Peninggalannya

Prasasti Tugu, peninggalan Kerajaan Tarumanegara. (Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Prasasti ini ditulis di atas batu besar berbentuk bulat dengan ukuran sekitar 1 meter. Prasasti Tugu bertuliskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk saloka dengan bahasa Sansekerta dengan metrum Anustubh.

Tulisan prasasti tugu terdiri dari 5 baris melingkar mengikuti permukaan batu. Prasasti ini tidak mencantumkan tanggal. Namun berdasarkan gaya kepenulisannya, diperkirakan prasasti ini ditulis pada masa abad ke 5 Masehi.

Prasasti Tugu merupakan prasasti terpanjang yang pernah dibuat di masa Kerajaan Tarumanegara karya Purnawarman. Prasasti Tugu memiliki keunikan sendiri berupa pahatan tongkat yang ujungnya terdapat trisula seakan berfungsi sebagai pemisah antara awal dan akhir kalimat. Gaya kepenulisanya disebut cukup unik dan diperkirakan terkait dengan Kerajaan Tarumanegara.

Isi dari Prasasti Tugu yakni:

Pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya candrabhagarnnavam yayaull. Pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana. Prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih. Ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka. Pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tarumanegara: Kisah Sedekah 1000 Ekor Sapi ke Brahmana

Terjemahan teks tersebut yakni:

Load More