SuaraJogja.id - Fenomena tubo belerang yang melanda Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat pada Jumat (11/2/2022) mengakibatkan oksigen berkurang di danau vulkanik itu. Terjadilah kematian ikan secara massal sekitar 130 ton.
Salah seorang petani keramba jaring apung di Danau Maninjau, Naziruddin di Lubukbasung, Selasa, mengatakan udara sekitar danau mengeluarkan bau belerang yang sangat pekat.
"Kematian ikan pada Desember 2021, tidak ada bau belerang di danau dan murni akibat kekurangan oksigen setelah hujan disertai angin kencang melanda daerah itu," katanya yang juga Wali Nagari Koto Malintang.
Ia mengatakan, kematian ikan itu berawal saat cuaca sangat panas melanda daerah itu pada Jumat (11/2/2022) siang kemudian tiba-tiba turun hujan dengan curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu.
Setelah berlangsung cuaca terik yang dlsambung dengan hujan deras maka ikan-ikan di keramba jaring apung mulai mengapung ke permukaan dan beberapa waktu kemudian ikan mati. "Ikan dalam keramba jaring apung milik warga mati. Keramba jaring apung saya dalam kondisi kosong," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira menambahkan kematian ikan akibat pembalikan massa air dan membawa belerang naik ke permukaan.
"Permukaan danau tenang, tapi tiba-tiba hujan dan tidak ada angin kencang melanda daerah itu," katanya.
Akibat kejadian itu, sekitar 130 ton ikan mati secara massal di Rambai Nagari Koto Malintang sebanyak 50 ton tersebar di 76 petak keramba jaring apung milik 30 petani.
Setelah itu di Linggai Nagari Duo Koto sebanyak 80 ton tersebar di 100 petak keramba jaring apung milik 15 orang petani. "Petani mengalami kerugian sekitar Rp2,6 miliar, karena harga tingkat petani Rp20 ribu per kilogram," katanya. [ANTARA]
Baca Juga: Bangkai Ikan Mati Massal di Danau Maninjau Keluarkan Bau Busuk, Tercium hingga Jarak 1 Kilometer
Tag
Berita Terkait
-
Bangkai Ikan Mati Massal di Danau Maninjau Keluarkan Bau Busuk, Tercium hingga Jarak 1 Kilometer
-
Ikan Mati di Danau Maninjau Bertambah, Petani Ungkap Kerugian Sampai Rp2,6 Miliar
-
40 Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati Lagi, Kerugian Capai Rp 800 Juta
-
Produksi Ikan di Kabupaten Agam Melambung, Tembus 37.023,67 Ton Selama 2021
-
Kematian Massal Ikan di Danau Maninjau Timbulkan Bau Tak Sedap
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
24 Jam di Malioboro Tanpa Kendaraan: Wali Kota Pantau Langsung, Evaluasi Ketat Menuju Pedestrian Permanen
-
Target Ambisius Bantul, Kemiskinan Bakal Hilang di 2026, Ini Strateginya
-
Setelah Musala Al-Khoziny Ambruk: Saatnya Evaluasi Total Bangunan Sekolah & Ponpes, Ini Kata Ahli UGM
-
Kabar Baik Petani Sleman: Penutupan Selokan Cuma 5 Tahun Sekali! Ini Kata Bupati
-
DIY Kena Pangkas Anggaran Rp170 Miliar! Begini Strategi Pemda Selamatkan APBD