SuaraJogja.id - Peluru nyasar pasukan keamanan mengenai seorang pasien rumah sakit di Sudan pada Minggu (20/2/2022). Petugas medis mengatakan, insiden terjadi saat pasien tersebut sedang berada di balkon rumah sakit.
Ia pun tewas gara-gara peluru yang ditembakkan di tengah aksi unjuk rasa menentang pemerintahan militer tersebut.
Seorang pria berusia 51 tahun terkena tembakan ketika sedang mencari udara segar di tengah gas air mata yang pekat di Kota Bahri, seberang Sungai Nil dari Khartoum, menurut kelompok Komite Pusat Dokter Sudan yang berafiliasi dengan gerakan aksi tersebut.
Kematiannya menambah jumlah korban tewas menjadi 82 orang sejak unjuk rasa dimulai.
Baca Juga: Briptu MSH Lompat dari Angkot Diduga Depresi, Jerinx SID Dituntut 2 Tahun Penjara
Polisi belum mendapatkan pernyataan langsung mengenai kematian tersebut dan belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Aksi protes terhadap kudeta 25 Oktober 2021 menghadapi tindakan keras yang menuai kecaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Para petinggi militer berjanji akan menyelidiki kematian tersebut.
Pada aksi protes, Minggu, pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan granat kejut serta menyemprotkan meriam air ke arah massa. Suara tembakan juga terdengar.
Sejumlah pengunjuk rasa yang bercucuran darah dibawa pergi dengan sepeda motor, katanya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Peluru Nyasar Duga Polisi Berusaha Kecilkan Kasus Kliennya
Massa berhasil menerobos ring satu yang berjarak kurang dari 500 meter dari istana presiden yang dijaga ketat untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan.
"Kami akan terus turun ke jalan sampai kami berhasil, mengalahkan kudeta dan mencapai demokrasi," kata pengunjuk rasa bernama Iman, 35 tahun.
Aksi serupa juga digelar di kota tetangga Omdurman dan sejumlah kota di lainnya, seperti Gadarif dan El-Obeid. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Briptu MSH Lompat dari Angkot Diduga Depresi, Jerinx SID Dituntut 2 Tahun Penjara
-
Kuasa Hukum Korban Peluru Nyasar Duga Polisi Berusaha Kecilkan Kasus Kliennya
-
Fadilah Rafi Kena Tembak Tembus ke Usus, Polda Metro Usut Kasus Peluru Nyasar di Kramat Jati
-
Model Novi Amelia Tewas, Pemuda Korban Peluru Nyasar Masih Koma
-
7 Hari Dirawat, Korban Peluru Nyasar di Kramat Jati Belum Sadarkan Diri, Keluarga Bingung Bayar Perawatan
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK