SuaraJogja.id - Dampak angin puting beliung di wilayah Kapanewon Semanu Gunungkidul ternyata cukup besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat setidaknya 500 lebih rumah yang mengalami kerusakan, 3 diantaranya ambruk rata dengan tanah.
Kepala Bidang Kedaruratan Bencana BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan kerusakan yang diakibatkan bencana angin puting beliung yang terjadi di Kapanewon Semanu, Gunungkidul Selasa (22/02/2022). Selain melakukan pendataan BPBD juga mendirikan dapur umum di Padukuha Jonge, Pacarejo, Semanu.
"Kita terpaksa dirikan dapur umum. Karena yang terdampak cukup banyak,"ujar dia, Selasa (22/2/2022).
Hingga siang ini sudah ada laporan masuk 500 rumah rusak. Dari ratusan rumah rusak 3 rumah dilaporkan ambruk rata dengan tanah. Satu diantaranya rumah yang dihuni di Padukuhan Mijahan dua lainnya memamg sudah lama tidak dihuni?
Baca Juga: Duh, Oknum Lurah di Gunungkidul Kirim Video Porno ke Adik Kelasnya yang Baru Saja Urus Perceraian
Pihaknya juga sudah menerjunkan seluruh personil relawan untuk mengevakuasi pohon tumbang maupun rumah yang rusak. Pihaknya juga sudah mengirmkan bantuan berupa logistik.
"Kami masih di lokasi selain mendata dan memberi bantuan kami juga turut evakuasi,"kata dia.
Lurah Pacarejo Suhadi menyatakan bahwa dari data sementara di dua padukuhan yakni Jonge dan Njelok ada 236 rumah yang rusak, baik ringan, sedang maupun berat. Data tersebut baru di dua padukuhan, yakni Jelok dan Jonge, sementara di Kalurahan Pacarejo ada 5 padukuhan.
Suhadi menambahkan dari sekitar 236 rumah warga di 2 pedukuhan ini yang mengalami kerusakan skala ringan hingga berat, ada 2 rumah warga yang dilaporkan roboh rata dengan tanah.
Namun untuk penanganan sudah disiagakan, bekerjasama dengan Rumah Sakit Pelita Semanu.
"Sampai sekarang kami masih terus melakukan pendataan terkait kerusakan, nilai kerugian, hingga kemungkinan adanya korban luka," ujar Suhadi.
Baca Juga: Teror Ekshibisionis Incar Perempuan di Gading 8 Gunungkidul, Terjadi sejak 2005
Untuk antisipasi warga yang kemungkinan luka, Suhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Pelita Husada. Untuk posko penanganan bencana, saat ini dipusatkan di Balai Pedukuhan Jelok. Petugas penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, unsur unsur Komunitas hingga warga setempat pun disiagakan.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! Pemerintah Siapkan 20 Ribu Unit Rumah Subsidi untuk Guru
-
9 Potret Rumah Makan Milik Nunung yang Dilempari Tanah Kuburan, Kini Turun Omzet?
-
Nasib Ridwan Kamil Usai Rumahnya Digeledah KPK, Segera Susul 5 Tersangka Korupsi Bank BJB?
-
Profil Ratu Meta yang Alami KDRT Suami, Dipukul Pakai Perkakas Mobil
-
700 Rumah Tak Layak Huni di Jakpus Bakal Direnovasi, Warga Dipindah ke Kontrakan
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif