SuaraJogja.id - Kebijakan Pemda DIY untuk tetap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditengah merebaknya varian baru COVID-19 Omicron akhirnya berdampak pada sekolah. Sejak PTM digelar 3 Januari 2022 lalu, sudah lebih dari 1.200 siswa di tingkat SMA/SMK dan SLB yang terpapar COVID1-19.
Jumlah tersebut belum ditambah dengan siswa di tingkat SD hingga SMP. Dimungkinkan angka penularan tersebut jauh lebih besar karena penularan di tingkat SD dan SMP juga cukup masif saat ini.
"Untuk tingkat SMA/SMK dan SLB, penyebaran COVID-19 terjadi di 60-an sekolah sejak 3 Januari [2022] lalu," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY, Didik Wardaya di Yogyakarta, Jumat (25/02/2022).
Menurut Didik, penularan virus selama PTM dimungkinkan terjadi justru bukan saat peserta didik berada di lingkungan sekolah. Selama ini sekolah diyakini menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Karenanya penularan kemungkinan besar justru saat pelajar berada di luar sekolah. Baik di lingkungan keluarga maupun saat mereka bersama teman-teman sebaya.
"Rata-rata itu [siswa terpapar coviid-19] bukan karena PTM, kalau di sekolah prokes bagus, mereka kena [virus] diluar sekolah," jelasnya.
Didik menambahkan, kondisi siswa yang terpapar Omicron kebanyakan tanpa gejala atau OTG. Mereka melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah karena tidak bergejala.
Disdikpora sendiri tidak menutup penuh sekolah yang siswanya terpapar COVID-19. Kebijakan ini diambil bila penularan virus hanya terjadi di beberapa kelas dan tidak menyeluruh.
Sekolah hanya diminta menutup kelas-kelas yang terjadi penyebaran virus. Namun siswa tetap mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah selama isoman.
Baca Juga: Masyarakat "Sak Karepe Dewe", Kasus Covid-19 di DIY Pecah Rekor Tertinggi sejak Pandemi
Sekolah bekerjasama dengan fasilitas kesehata (faskes) dan puskesmas terdekat dalam penanganan kasus COVID-19 di tingkat sekolah.
"Isoman di rumah, kalau sudah sembuh tatap muka lagi. Jadi 60 sekolah yang terpapar [covid-19] itu tidak di-off-kan semua. Dari 3 januari [2022 sejak PTM dibuka],[sekolah] kita sudah ada yang masuk, atau baru terpapar dan off," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Hadapi Lonjakan Varian Omicron, Perusahaan Farmasi Pastikan Stok Obat Covid-19 Saat Ini Aman
-
Dinkes DKI Jakarta Khawatir Son of Omicron Jadi Varian Baru Covid-19 Berbahaya
-
Obat Omicron: Benarkah Antivirus Efektif Lawan Varian Menular Tersebut?
-
Terbaru! 2 Gejala Omicron Ringan yang Ditemukan Peneliti, Salah Satunya Kehilangan Selera Makan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas