SuaraJogja.id - Formula 1 pada Jumat menyatakan tidak akan menggelar balapan di Rusia musim ini menyusul situasi terkini di mana negara tersebut melakukan invasi ke Ukraina.
Balapan di Sochi Olympic Park itu dijadwalkan pada 25 September nanti.
"Kami melihat perkembangan di Ukraina dengan rasa sedih dan syok serta berharap resolusi cepat dan damai untuk situasi ini," demikian pernyataan resmi F1.
Pada Kamis petang, F1, FIA dan tim-tim kompetitor telah membahas soal sikap olahraga tersebut dan tercapai keputusan bahwa, "tidak mungkin menggelar Grand Prix Rusia di situasi saat ini."
Baca Juga: 5 Pesepak Bola Top Rusia, Salah Satunya Eks Gelandang Serang Arsenal Andrey Arshavin
Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina lewat darat, udara dan laut pada Kamis.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel pada sesi jumpa pers, Kamis, mengatakan ia tak akan ambil bagian di Grand Prix Rusia apabila balapan itu tetap berlangsung.
Juara dunia bertahan Max Verstappen juga menentang keras, mengatakan membalap di negara yang sedang berperang "tidak benar".
Tim Haas F1 telah berpisah dengan sponsor titel mereka, perusahaan pupuk kimia asal Rusia Uralkali yang dimiliki bilyuner Dmitry Mazepin, yang putrana, Nikita membalap di tim asal Amerika Serikat itu.
Haas telah mencopot brand Uralkali dan nuansa bendera Rusia dari livery mobil mereka VF-22 yang pada hari terakhir tes pramusim di Barcelona dibalut warna putih polos.
Baca Juga: Presiden Zelensky: Semuanya Takut, Ukraina Ditinggal Sendirian Melawan Rusia
Pembatalan balapan di Rusia menyebabkan kalender F1 berkurang menjadi 22 balapan, setelah sebelumnya mencapai rekor 23 Grand Prix dalam satu tahun musim ini.
Grand Prix Rusia debut di F1 pada 2014 silam dan rencananya akan dipindah ke trek baru di luar St Petersburg mulai tahun depan.
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di balapan-balapan sebelumnya, bahkan menyerahkan trofi di podium.
Sponsor utama balapan tersebut adalah VTB Group, yang memiliki VTB Bank yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Inggris menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Berita Terkait
-
Serangan Udara Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Gencatan Senjata Masih Mandek
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Badai PHK Mengintai: 1,2 Juta Pekerja RI di Ujung Tanduk Perang Tarif AS-China!
-
Harga Emas Diramal Makin Bersinar Tahun Ini, Bakal Cetak Sejarah Dunia
-
China Vs AS: Jurus Ampuh Ini Bikin Trump Berbalik Arah!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan