SuaraJogja.id - Pengamat Hubungan Internasional UGM Muhadi Sugiono menyebut bahwa konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang tengah terjadi tidak mempengaruhi hubungan diplomasi antara Indonesia dan Rusia. Justru pemerintah Indonesia bisa menyarankan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menekan eskalasi konflik di sana.
"Indonesia dan Rusia tidak ada persoalan ya. Artinya kita masih punya hubungan dekat dengan mungkin kita juga bisa mendorong Putin untuk lebih cool dalam menghadapi situasi ini," kata Muhadi saat dihubungi awak media, Jumat (25/2/2022).
Disampaikan Muhadi, dalam kondisi saat ini Indonesia bahkan bisa untuk tidak hanya menuntut Putin untuk lebih menahan diri. Tetapi pemerintah Indonesia juga bisa mendorong Amerika untuk bisa bernegosiasi.
"Tetapi juga bagi saya Indonesia bisa tidak hanya menuntut Putin untuk lebih menahan diri tetapi juga kalau mau menghindarkan ini menjadi eskalasi yang lebih besar sebenarnya juga Indonesia harus mendorong Amerika juga untuk lebih bisa bernegosiasi. Dalam artian dengan niatan baik ya artinya tidak niatan saya dalam posisi superior gitu ya," paparnya.
Baca Juga: Serangan Rusia atas Ukraina, Bagaimana Nasib Nikita Mazepin di F1?
"Jadi kalau sekarang kita misalkan zaman dulu (saat Presiden AS) Kennedy itu sampai hampir terjadi perang nuklir di Teluk Babi itu ya situasinya sama seperti sekarang," sambungnya.
Terkait dengan sanksi dari negara-negara lain yang dijatuhkan ke Rusia, kata Muhadi memang sudah dilakukan. Sedangkan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih akan menunggu dari dewan keamanan untuk menggelar sidang terlebih dulu.
"Sanksinya kalau sekarang kan ekonomi yang paling banyak ya, yang paling banyak dilakukan sanksi ekonomi. Itu yang dimaksudkan untuk melumpuhkan perekonomian dan sumber daya Rusia untuk melakukan agresi," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyampaikan empat sikap melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah.
“Pertama, (Indonesia) prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat serta berdampak bagi perdamaian di kawasan,” kata dia dalam pengarahan pers di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Keselamatan WNI di Ukraina Terjamin dan Tidak Ada yang Terluka
Kedua, kata Teuku, Indonesia menegaskan ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara.
Berita Terkait
-
Rusia Ancam Inggris dan Sekutunya Atas Keterlibatan dengan Perang Ukraina: Kami Akan Membunuh Mereka
-
Heboh Isu Rusia Ingin Bangun Pangkalan Militer di Papua, TB Hasanuddin: Itu Langgar Konstitusi!
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Utus Wakil Perdana Menteri, Rusia Minta Prabowo Hadiri 2 Acara Penting Ini
-
Siang Ini, Prabowo Terima Kunjungan Wakil Pertama PM Federasi Rusia Denis Manturov
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan