SuaraJogja.id - Badan pengelola bulu tangkis dunia (BWF) membatalkan semua turnamen yang rencananya diadakan di Rusia dan Belarus menyusul invasi Rusia ke Ukraina, kata badan dunia ini seperti dikutip Reuters, Senin.
Bendera kebangsaan Rusia dan Belarus dilarang dikibarkan dan demikian pula dengan lagu kebangsaan kedua negara tak boleh diperdengarkan dalam semua turnamen BWF. Tidak ada turnamen bulu tangkis lain yang akan digelar Rusia atau Belarus hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"BWF akan terus memantau situasi dengan cermat dan secara proaktif berkonsultasi dengan mitra-mitra gerakan olahraga internasional kami guna membahas opsi lain yang berpotensi memperkuat tindakan terhadap pemerintah Rusia dan Belarus," kata BWF.
BWF mengatakan mereka sepenuhnya mendukung Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mendesak federasi-federasi olahraga dunia agar memindahkan atau membatalkan acara olahraga yang sudah dijadwalkan digelar di Rusia atau Belarus.
Baca Juga: Viral Miss Ukraina 2015 Anastasia Lenna Angkat Senjata Akan Tembak Tentara Rusia
"BWF sepenuhnya bersolidaritas dengan seluruh gerakan olahraga internasional dalam menyerukan semua pihak menghentikan tindakan kekerasan dan memulihkan perdamaian," tambah badan bulutangkis dunia itu.
Kementerian Kesehatan Ukraina mengatakan Minggu bahwa 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, tewas sejak invasi Rusia ke negara itu pekan lalu. Belarus menjadi wilayah utama invasi dilancarkan Rusia.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".
Badan sepak bola FIFA mengatakan Minggu bahwa tak ada pertandingan sepak bola internasional yang dimainkan di Rusia dan bendera serta lagu kebangsaan negara ini terlarang dalam pertandingan tim mana pun di luar negeri.
Berita Terkait
-
Upaya Damai dengan Ukraina, Pejabat AS dan Rusia Akan Gelar Pertemuan di Arab Saudi
-
Donald Trump Ajak Kurangi Anggaran Senjata Nuklir, China Beri Tanggapan Sinis
-
Rusia Akan Kembali Terintegrasi ke Ekonomi Dunia Usai Perdamaian di Ukraina
-
AS Ancam Sanksi Ekonomi hingga Tindakan Militer Jika Putin Tolak Kesepakatan Damai dengan Ukraina
-
AS Jatuhkan Sanksi terhadap Jaksa ICC Karim Khan atas Keputusan soal Israel
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga