SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman meminta kepada pondok pesantren yang ada di Sleman untuk memiliki ruang karantina khusus, bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Permintaan atas adanya ruang khusus tersebut bersifat imbauan, yang diharapkan menjadi salah satu cara mengurangi tingkat penyebaran kasus Covid-19 di pondok pesantren.
Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama menuturkan, ruang karantina itu hendaknya terpisah dari gedung utama asrama siswa.
Masalah yang seringkali muncul, sekolah asrama hanya memisahkan antara asrama siswa perempuan dan laki-laki. Namun, bila ada kasus positif Covid-19, pasien diisolasi di ruangan berbeda.
Baca Juga: Terdampak PPKM Level 3, Tingkat Kunjungan ke Objek Wisata di Sleman Menurun hingga 50 Persen
"Hanya dipisah lantai juga tidak bisa. Prinsip isolasi adalah gedung. Kalau hanya ruang tidak bisa," terangnya, Rabu (2/3/2022).
Cahya menuturkan, klaster Covid-19 di pondok pesantren banyak diawali kronologinya lewat adanya klaster keluarga. Kemudian anak dari keluarga tadi, bersekolah di ponpes dan tanpa disadari menularkan kepada temannya.
Dengan adanya ruang karantina di ponpes, maka jika ada siswa yang baru dari luar daerah, sebelum masuk ponpes harus diswab dahulu.
"Jika masih bergejala, batuk pilek dikarantina terlebih dahulu. Nanti bisa dilakukan swab kedua. Untuk melihat apakah positif atau tidak," ucapnya.
"Kalau tidak ada gejala, baru bisa bercampur dengan siswa lain," sambung Cahya.
Baca Juga: Naik Tajam, Pemakaman dengan Protokol Covid-19 di Sleman Capai 57 Jenazah
Tercatat ada 60 klaster terjadi di lingkungan pendidikan, lima di perkantoran dan dua klaster padukuhan se-Kabupaten Sleman.
29 Santriwati Ponpes di Mlati Sudah Diisoter, Dinkes Lanjutkan Tracing
Diketahui, sebanyak 29 Santriwati pondok pesantren (ponpes) di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman dievakuasi ke dua selter Covid-19 milik pemerintah.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan menuturkan, sebanyak 18 santriwati diisolasi di Asrama Haji sedangkan 11 lainnya di Rusunawa 'MBR' Gemawang.
Panewu Mlati Arifin mengatakan, kasus penularan di sebuah ponpes di Mlati ini berawal dari santri yang kembali dari kampung halamannya.
Kemudian dilakukan swab dan hasilnya positif konfirmasi Covid-19. Ia membenarkan santriwati terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dibawa ke selter.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia
-
Klik Link Aktif di Sini, Saldo DANA Langsung Tambah, Buktikan Sendiri