Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 02 Maret 2022 | 15:09 WIB
Pembalap F1 asal Rusia, Nikita Mazepin. [Instagram@nikita_mazepin]

SuaraJogja.id - Meskipun pada Selasa (1/3/2022) menyatakan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, badan motorsport dunia FIA menyatakan bahwa pebalap asal Rusia dan Belarusia masih boleh berpartisipasi dalam dunia balap sebagai pihak netral.

Keputusan tersebut diambil menyusul pertemuan luar biasa dari Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) FIA yang membahas krisis Ukraina.

Mereka menyatakan, pebalap Rusia dan Belarus dibolehkan turut serta dalam berbagai kejuaraan, tetapi tidak diperbolehkan mengenakan simbol, warna, atau bendera negara dalam seragam, peralatan dan mobil mereka.

Pertemuan itu juga memastikan pembatalan Grand Prix Rusia tahun ini.

Baca Juga: Klub Lain Kutuk Perang, Real Madrid Kok Masih Kerjasama dengan Perusahaan Rusia?

Keputusan FIA itu diambil setelah Rusia menginvasi Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi khusus, dengan dukungan Belarus.

"Kami mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan kami bersama mereka yang menderita dampak peristiwa tersebut di Ukraina," kata presiden FIA Mohammed Ben Sulayem dalam laman resmi Formula 1, Rabu.

Keputusan Dewan Motor Sport Dunia itu membuat Nikita Mazepin, satu-satunya pebalap Rusia di grid, tetap membalap dalam ajang Formula 1.

Pebalap berusia 22 tahun itu sudah membalap dengan bendera netral menyusul sanksi doping yang dijatuhkan kepada Rusia.

Akan tetapi, dia masih menghadapi masa depan yang belum jelas setelah tim Haas mencopot seluruh branding yang terkait Uralkali, perusahaan pupuk kimia Rusia yang menjadi sponsor utama, dari mobil VF-22 saat sesi tes pramusim di Barcelona pekan lalu.

Baca Juga: Ingin Ikut Berjuang Bela Ukraina, 70 Pria Jepang Daftar Jadi Sukarelawan

Uralkali dimiliki oleh ayah Mazepin, dan nasib kemitraan perusahaan itu dengan tim asal Amerika Serikat tersebut akan diputuskan pekan ini.

Haas belum mengomentari keputusan WMSC itu. [ANTARA]

Load More