SuaraJogja.id - Para orang tua dianjurkan psikolog untuk memberi sentuhan fisik pada anak sebagai sarana membangun ikatan emosional atau bonding. Salah satu contohnya adalah berpelukan dengan anak 8 kali sehari selama 20 detik untuk membantu stimulus anak.
"Sentuhan ini memang sakti banget. Karena ketika ada sentuhan kasih sayang, itu mengeluarkan hormon yang namanya oksitosin," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo selaku psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia saat diskusi daring, Rabu.
"Nah, hormon ini antara ibu dan anak itu menunjang rasa nyaman, aman, dan merasa dekat dengan ibu. Ada penelitian juga yang bilang karena dia merasa nyaman, tenang, itu juga membantu untuk menjadi anak yang tangguh gitu. Jadi karena dia merasa terlindungi, dia gampang bangkit lagi," tambahnya.
Vera juga menjelaskan, dengan meningkatkan frekuensi sentuhan dengan anak, hal ini pun dapat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan kepribadian anak. Misalnya dapat menjadikannya lebih percaya diri, mudah dalam bergaul, dan mandiri.
"Dengan bonding, dengan dekat, frekuensi anak menerima sentuhan juga tinggi dari orang tuanya, ini juga berpengaruh pada perkembangan sosial dan kepribadiannya anak. Ketika dia merasa nyaman, merasa orang-orang di sekitar dia menerima, menyayangi dia, dekat dengan dia, dia juga jadinya cukup percaya diri bahwa 'Saya baik-baik saja'," kata Vera.
"Dia jadi tumbuh menjadi anak yang percaya diri, mandiri, dalam pergaulan juga dia mudah membawa diri, berinteraksi dengan siapa pun dia nggak kaku dan malu gitu. Termasuk dia juga bisa minta bantuan jika dia butuh. Karena dia percaya bahwa lingkungan melindungi dia, membuat aman," sambungnya.
Sebaliknya, anak yang tidak mendapatkan bonding dari orang tuanya bisa menjadi anak yang memandang dirinya buruk. Jika hal itu terjadi, anak tersebut akan merasa dirinya tidak bisa melakukan apa pun, bergantung pada orang lain, clingy, tidak mandiri, gelisah, sulit beradaptasi dan memiliki trust issue.
Bahkan, hal ini juga akan mempengaruhi sang anak saat sudah dewasa dan menjadi orang tua. Hal ini dapat menjadikannya orang tua yang sulit belajar tentang hubungan antara orang tua dan anak yang semestinya.
"Ini juga akan menentukan dia saat menjadi orang tua. Akan sulit ketika misalnya dia dari kecil tidak menerima bonding sama orang tuanya, nggak ada ikatan emosional, sehingga anak ini nggak belajar bagaimana hubungan antara orang tua dan anak yang semestinya," ujar Vera.
Terakhir, Vera juga berpesan kepada pasangan orang tua untuk tidak melakukan sentuhan dengan anak saja. Namun, hal ini juga berlaku antar orang tua. Sebab, dengan melakukan sentuhan, hal ini juga dapat menimbulkan hormon oksitosin sehingga bisa membantu menurunkan stres.
"Ini juga berlaku timbal balik ya. Jangan dipikir ketika bonding itu manfaatnya hanya untuk anak. Tapi buat kita pun sama," tutupnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua pada Anak di Samarinda Cuma Capai 70 persen, Ini Kata Disdikbud Asli Nuryadin
-
Hadirkan Toko Offline, Makuku Jawab Kebutuhan Ibu dan Bayi Modern
-
Buat Kalian yang Takut Gembrot, Ini Tips Agar Berat Badan Tetap Ideal
-
Cara Ruqyah Anak Rewel Diganggu Setan, Lengkap dengan Bacaan Doa
-
Larang Anak Nikah Barengan, Maia Estianty Curhat Pernah Jadi Korban: Ujung-ujungnya Cerai
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas