SuaraJogja.id - Membayar parkir di Jogja akan bisa dilakukan secara nontunai. Saat ini Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta melakukan uji coba membayar parkir menggunakan QRIS.
Uji coba dilakukan di dua lokasi parkir: Jalan Prof Yohannes dan Tempat Khusus Parkir Limaran. Keduanya untuk parkir sepeda motor.
“Penerapan QRIS untuk perparkiran memang baru percontohan. Satu lokasi untuk parkir tepi jalan umum dan lokasi lainnya untuk tempat khusus parkir,” kata Kabid Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Imanudin Aziz di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pembayaran parkir secara nontunai tersebut akan menjadi alternatif metode pembayaran parkir yang selama ini hanya dilakukan dengan cara tunai.
“Mungkin saja ada masyarakat yang kebetulan tidak memiliki uang pecahan kecil untuk membayar parkir, maka mereka bisa menggunakan QRIS untuk membayar parkir,” katanya.
QRIS yang disiapkan dapat diakses melalui berbagai aplikasi uang elektronik seperti LinkAja, Gopay dan lainnya, serta dapat diakses melalui aplikasi mobile perbankan yang melayani pembayaran menggunakan QRIS.
“Seluruh juru parkir dan pembantu juru parkir serta pengelola parkir dibekali QRIS. Nantinya, masyarakat tinggal memindai dan membayar sesuai aturan. Parkir tepi jalan umum Rp2.000,” katanya.
Untuk pendapatan juru parkir dari bagi hasil, lanjut Imanudin Aziz, akan diberikan sesuai periode tertentu, biasanya tiap bulan. “Nanti kami akan evaluasi kembali mengenai periodenya, supaya lebih efektif,” katanya.
Uji coba penerapan pembayaran parkir secara nontunai sudah dilakukan mulai Jumat (4/3).
Penerapan pembayaran secara nontunai tersebut dimungkinkan dikembangkan di lokasi parkir lain .
Sementara itu, Koordinator Juru Parkir Jalan Prof. Yohannes Sumarwanto mengatakan belum menemui kendala terkait penggunaan QRIS untuk pembayaran parkir karena belum banyak masyarakat yang memanfaatkannya.
“Baru satu atau dua yang menggunakan QRIS. Rata-rata masih suka membayar secara tunai karena merasa tidak repot,” katanya.
Juru parkir, lanjut dia, juga merasa lebih senang apabila menerima pembayaran secara tunai karena bisa mendapat uang secara langsung setelah bekerja dan tidak menunggu konversi nilai pembayaran parkir nontunai yang dilakukan sesuai periode tertentu.
“Kami bukan pekerja yang menerima gaji bulanan. Kalau bisa setelah bekerja bisa dapat uang. Kalau menggunakan QRIS harus menunggu konversi pembayaran baru bagi hasilnya masuk ke rekening juru parkir. Mungkin baru sebulan sekali,” katanya yang menerima pendapatan sekitar Rp50.000 per hari.
Namun demikian, lanjut dia, karena metode pembayaran nontunai adalah program dari pemerintah daerah maka juru parkir akan tetap mengikutinya walaupun berharap tetap mendapat pemasukan harian. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Nasabah BRI Belanja di Malaysia, Singapura dan Thailand Tidak Perlu Tukar Uang
-
Kisah Unik yang Bikin Heran, Tukang Parkir Kena Tilang Elektronik Gegara Tak Pakai Helm
-
BRI Mempermudah Keuangan Digital: Nikmati Akses Mudah Transaksi QRIS Lewat BRImo!
-
Lonjakan Transaksi BRImo! Ini Bukti QRIS Jadi Andalan di Era Digital
-
Lebaran 2025 Tarif Parkir Naik, Nilainya Setara BBM Pertamax
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja