SuaraJogja.id - Prof Fathul Wahid, --sang petahana-- kembali melanjutkan kepemimpinan sebagai Rektor di universitas tertua di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII).
Sebelumnya, Panitia Pemilihan telah mengajukan tiga nama Calon Rektor, hasil dari pemilihan oleh Senat Universitas, ke Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII.
Ketiga nama yang diajukan yakni Prof Fathul Wahid, Prof Riyanto, dan Ilya Fadjar Maharika.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Menahkodai UII sebagai universitas besar dengan titipan amanah sejarah yang berat, bukan perkara mudah," kata Fathul, lewat pesan singkat WhatsApp, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Polemik Dosen SBM dan Rektor ITB, Proses Belajar Mengajar di Kampus SBM ITB Dihentikan
Fathul menambahkan, betapa besar dan beratnya amanah menjadi rektor UII, sebelumnya telah ia temui lewat pengalaman empat tahun lalu.
Kendati demikian, selama ini ia beruntung dan bersyukur dikelilingi oleh para kolega yang sangat membantu.
"Dengan bantuan banyak orang dan pertolongan Allah, insyaallah semuanya menjadi terasa lebih ringan," kata dia.
Di kesempatan sama, ia juga mengucapkan terima masih kepada warga UII yang masih menaruh kepercayaan dan telah menitipkan harapan kepada dirinya.
"Semoga Allah meridai, membimbing, dan mempermudah saya dalam mengorkestrasi kerja kolektif untuk memenuhi harapan tersebut," doa Fathul.
"Tidak hanya bagi UII, tetapi insyaallah juga untuk bangsa Indonesia," ungkapnya.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2022-2026 Masduki menyatakan, keterlibatan atau partisipasi dari sivitas akademika UII dalam Pemilihan Rektor 2022 cukup tinggi, yakni 85% di tingkat pemilih umum dan 80% di Senat.
"Saya kira, yang paling penting adalah bahwa proses pemilihan Rektor kali ini lebih bernuansa kolaboratif dan mencerminkan kedewasaan para pihak. Mulai dari kontestan, pimpinan universitas, fakultas, badan wakaf dan seluruh sivitas akademika," tutur Masduki.
Proses demokrasi di kampus dalam memilih pemimpin itu adalah hal yang biasa dan reguler, sambungnya.
"Alhamdulillah berdasarkan aspirasi dari fakultas, universitas, Senat universitas, maka Yayasan Badan Wakaf selaku lembaga tertinggi di UII, menunjuk satu nama sebagai rektor terpilih yaitu Prof Fathul Wahid. Keputusan secara resmi sudah ditetapkan oleh panitia selaku KPU," terangnya.
Siapapun yang terpilih menjadi rektor, harapannya membawa semua gagasan tersebut dan membawa UII jauh lebih baik dari sebelumnya, imbuh Masduki.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Rektor UII Tegas Tolak Perguruan Tinggi Kelola Tambang: Sensitif dan Berbahaya
-
Fufufafa Lebih Banyak Sentimen Kontra Publik Dibanding Pilpres 2024?, Ismail Fahmi Ungkapkan Temuan Ini
-
Berdayakan KWT, Tim PPK Ormawa LABMA UII Gelar Sekolah Perempuan Tani di Dusun Kemiri
-
Daftar 3 Rektor Kampus Ternama Tolak Tulis Gelar Profesor di Dokumen kecuali Urusan Akademik!
-
Sosok Fathul Wahid, Rektor UII yang Minta Titel Profesor dan Haji Dihapus
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia