Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Jum'at, 11 Maret 2022 | 14:35 WIB
Petugas mengevakuasi jasad perempuan dari dalam sumur di Padukuhan Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo pada Kamis (10/3/2022). (SuaraJogja.id/HO-Polres Kulon Progo)

SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di dalam sumur pada Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 15.30 WIB. Awal mula penemuan mayat saat Legiyo sedang mencari kayu bakar di lokasi kejadian.

"Kemudian dia berniat untuk cuci tangan di sumur yang ada di kebun tersebut dan melihat  ada mayat di dalam sumur tersebut," ungkapKasubbag Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry, Jumat (11/3/2022).

Atas hal tersebut Legiyo memberitahukan kepada warga sekitar yakni Blepot Sudarso dan selanjut bersama dengan warga lainnya menuju lokasi. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Polsek Kokap dan diteruskan ke Polres Kulon Progo.

Mendapat laporan tersebut, jajarannya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat melakukan olah TKP,
termasuk mengangkat mayat dari sumur dan dibawa ke RSUD Wates untuk pemeriksaan.

Baca Juga: Persyaratan Tes PCR dan Antigen Dihapus, Pemkab Kulon Progo Siapkan Fasyankes dan Dorong Percepatan Vaksinasi

"Ketika korban diangkat ditemukan adanya tas yang diikatkan pada tubuh mayat yang berisi batu berdiameter 25 sentimeter dengan berat sekitar 10 kilogram," paparnya.

Polisi sempat kesulitan mengungkap identitas korban karena tidak ditemukan identitas sama sekali. Namun demikian, belakangan terkuak bahwa jasad perempuan paruh baya itu bernama Tuminem (56) asal Gunung Kukusan RT 02/01, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo.

"Kami mendapat keterangan dari anak korban yaitu Eko Yulianto (35)," katanya.

Menurutnya, dari hasil pencocokan sepatu dan ponsel di saku korban memang benar bahwa barang itu milik ibunya.

"Anaknya yang membenarkan bahwa itu adalah jenazah ibunya sesuai dengan sepatu dan ponselnya," katanya.

Baca Juga: Naik PPKM Level 4, Kulon Progo Batasi Kegiatan Masyarakat Maksimal Kapasitas 25 Persen di Semua Sektor

Mengenai adanya batu seberat 10 kg yang diikatkan pada tubuh korban, lanjutnya, masih dalam penyelidikan. Termasuk penyebab kematiannya di dalam sumur.

"Sampai saat ini masih kami selidiki apa penyebab kematiannya dan batu yang diikat di badannya," ujarnya.

Load More