Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Senin, 14 Maret 2022 | 15:43 WIB
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur Suparjo (kiri) memasukkan kedelai hasil panen ke dalam mesin penggiling. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Masih tingginya harga kedelai nyatanya justru menjadi berkah bagi para petani kedelai salah satunya di Padukuhan Nogosari, Selopamioro, Imogiri, Bantul.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Makmur Suparjo mengakui bahwa untuk saat ini memang harga kedelai yang sedang melambung disyukuri oleh petani kedelai. Kekinian harga kedelai dari petani untuk jenis kedelai A seharga Rp12.000 per kilogram (kg).

"Rata-rata per kg dijual Rp11.500. Kondisi seperti ini sangat menggembirakan untuk kami," kata Suparjo, Senin (14/3/2022).

Di sisi lain, menurut Suparjo, mungkin ada produsen tahu tempe yang berhenti untuk berproduksi. Sebab, tidak sesuai dengan biaya operasional dan untuk bayar upah pekerjanya.  

"Tetapi memang dirasa memberatkan untuk produsen tahu tempe karena tingginya harga kedelai tidak sesuai dengan biaya operasional," tuturnya.

Petani kedelai di Padukuhan Nogosari sudah mulai menanam bibit kedelai asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sejak 2021. Kedelai ditanam di lahan seluas 10 hektare.

"Sudah dua tahun kami tanam kedelai grobogan di sini. Ada sekitar 10 hektare lahan yang ditanami kedelai," katanya.

Dijelaskannya, satu hektare bisa menghasilkan 1,9 ton kedelai saat masa tanam di musim hujan. Bahkan di bulan Februari lalu pihaknya bisa panen kedelai mencapai 2,5 ton.

"Februari kemarin hasil panen kami meningkat 0,6 ton," ujarnya.

Baca Juga: Pelaku Wisata Tetap Beroperasi Selama PPKM level 4, Dispar Bantul Minta Tetap Laksanakan Prokes

Adapun kendala yang dihadapi petani kedelai adalah pascapanen. Sebab, musim tanam kedelai saat penghujan perlu panas matahari yang cukup.

"Kendalanya ya itu dalam proses pengeringan seusai di panen butuh sinar matahari yang cukup," ujar dia.

Ihwal hasil panen, pihaknya sudah bekerjasama dengan sebuah perusahaan. Perusahaan itu akan membeli berapapun hasil panen dari petani sesuai dengan harga pasar.  

"Jadi kami tidak khawatir terkait serapan setelah panen kedelai karena sudah ada yang membelinya," paparnya.

Load More